14 TAUBAT إِنَّ اللهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَالِكَ لِمَنْ يَشَاءُ InnaLlaaha laa yaghfiru an-yusyraka bihi wa yaghfiru maa duuna dzalika liman-yasyaa' 57 Sungguh, Allah tidak mengampuni syirik (bentuk yang nyata ataupun bentuk tersendiri; yakni syirik langsung ataupun tidak langsung dengan beranggapan adanya keberadaan 'lain' selain Allah, baik berupa obyek-obyek eksternal [nyata] ataupun ego kita sendiri, sehingga memecahmecah realitas tak-mendua), tapi Dia mengampuni dosa-dosa lain yang lebih kecil selain ini (ma duuna – 'dosa-dosa yang lebih kecil' di sini berkonotasi pada persepsi bahwa tindakan-tindakan dimulai oleh diri/ego bukannya oleh Allah), sesuai kehendakNya... قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُالذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ Qul yaa 'ibaadiyalladziina asrofuu 'alaa anfusihim laa ...
13 MEMAHAMI AL-QUR'AN Al-Qur'an diwahyukan agar bisa 'difahami'. Secara garis besar, saya ingin membahas bagaimana Al-Qur'an, dzikir terbesar dari semua dzikir, mesti difahami. Satu-satunya cara agar orang dapat melaksanakan aktivitas-aktivitas tertentu adalah dengan kebiasaan atau dengan mempelajari sesuatu dengan hati. Ini berlaku bagi semua mahluk. Hanya MANUSIA yang memiliki kemampuan untuk memahami dan merenung dan karenanya digelari sebagai 'khalifah Allah di bumi.' Mereka yang mencerna kebenaran ini dan menetapinya disebut 'Muslim yang mulia'. Tentu saja, mereka yang meniru menjalankan aktivitas-aktivitas tertentu juga akan mendapat bagiannya bergantung pada keyakinan mereka akan hakikat diri mereka. Untuk memahami Al-Qur'an, orang mesti 'bersih', yakni 'suci', karena “mereka yang tidak tersucikan tidak boleh menyentuh Al-Qur'an.” Sayangnya, ayat ini seringkali disalahartikan. Kita mengira bahwa denga...