Langsung ke konten utama

KEKUATAN DOA Bab 9 - Ahmed Hulusi



9
DZIKIR UMUM DAN DZIKIR KHUSUS





Ada beberapa jenis dzikir. Berikut garis besarnya:

1. Dzikir umum

a. Dzikir spiritual

b. Dzikir yang dilakukan untuk tujuan khusus

2. Dzikir khusus

a. Dzikir yang dilakukan untuk mencapai tujuan khusus

b. Dzikir yang khusus bagi orang yang bersangkutan

Seperti telah disebutkan sebelumnya, dzikir adalah pengulangan terus-menerus terhadap kata atau frase khusus.

Apapun kata yang diulangnya, setiap dzikir menghasilkan panjang gelombang dengan frekuensi khusus di dalam otak yang dengannya sel-sel yang tidak aktif menjadi terprogram.

Jika ia merupakan kata yang dihasutkan oleh jin atau kata semacam 'om', mantra populer dari umat Budha, otak mulai berkembang di area-area khusus itu dan mulai menerima hasutan dari mereka. Sebagai akibatnya, dia mulai menyimpang kepada pikiran-pikiran tertentu yang bukan-bukan dan melihat dirinya sebagai wali, Mahdi, mahluk luar angkasa, seorang nabi atau bahkan Allah.

Dzikir umum yang diajarkan dalam sumber-sumber Islami, di sisi lain, semata-mata membantu menguatkan daya-spiritual orang yang bersangkutan dan memungkinkannya menjadi lebih dekat dengan Rabb-nya.

Berikut ini beberapa contoh dari dzikir umum:

SubhaanaLlahi wa bihamdihi

Subhaanallah walhamdu lillah wa laa ilaha illaLlahu waLlahu akbar

Laa ilaaha illaLlah wahdahu la syariika lah

Laa ilaha illaLlahul-malikil haqqul mubiin

Subbuhun quddusun Rabbul-malaikati war-ruh

Dzikir umum yang dilakukan untuk tujuan khusus mencakup hal-hal seperti penguasaan akan ilmu, pengakuan atas kesalahan-kesalahan, permohonan ampun dan lain-lain. Berikut ini beberapa contohnya:

Rabbi zidnii ilma

Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minazh-zhalimiin

Rabbij'alnii muqiimash-sholaati wa min dzurriyyatii

Dzikir khusus dilakukan dengan maksud untuk mengembangkan keadaan seseorang dalam bidang khusus, untuk tujuan khusus. Formula-formula semacam ini pada dasarnya disusun sesuai dengan otak, kualitas, karakter dan keinginan-keinginan pribadi seseorang. Formula-formula ini terdiri dari Asmaul Husna dan doa-doa tertentu yang berasal dari hadits dan ayat-ayat Al-Qur'an, agar memungkinkan kemajuan personal yang cepat.

Kebanyakan dari formula-formula dzikir yang diberikan dalam tarikat-tarikat berada dalam lingkup dzikir umum; karenanya, waktu perkembangannya bisa mencapai 30-40 tahun.

Namun, mereka yang telah mencoba dzikir khusus ini telah melihat kemajuan yang sangat besar dalam kehidupan mereka dalam periode waktu yang singkat selama 1-2 tahun saja.

Berikut beberapa contoh dari dzikir khusus yang dilakukan untuk mencapai hasil khusus:

Allahumma inni as-aluka Hubbaka

Allahumma al-himni rusydi

Quddus'uth-Thahiru min kulli suuin

Adapaun dzikir khusus yang khusus bagi orang tertentu biasanya terdiri dari Nama-nama Allah, seperti halnya:

MURIID

QUDDUS

FATTAH

HAKIIM

MU'MIN

RAHMAN

RAHIM

BAASITH

WADUD

JAMI

RAFI




Nama-nama di atas dan nama yang lainnya biasanya diformulasikan menurut kebutuhan orangnya berkenaan dengan program otaknya dan pengaruh-pengaruhnya biasanya akan nampak dalam kerangka waktu yang singkat.

Ijinkan saya menambahkan sebuah catatan penting di sini. Ketika kapasitas otak bertambah sebagai hasil dari dzikir, maka yang bersangkutan harus segera menggunakan potensi ekstra ini dengan berpaling kepada ilmu. Jika tidak, kapasitas yang baru meningkat ini akan mudah terpengaruhi jin, sehingga tidak menguntungkan.

Sangat penting pula untuk membaca doa-doa perlindungan (yang termaktub di awal buku ini) yang diajarkan dalam Al-Qur'an sebagai perlindungan terhadap bangsa jin.

Sekarang, ijinkan kami menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan.

Karena amalan dzikir, yang meningkatkan kekuatan spiritual seseorang, masyarakat Islami telah memunculkan banyak manusia dengan tingkatan spiritual yang tinggi; namun, masih sedikit orang-orang yang memiliki pemikiran ilmiah yang maju! Jika otak telah diperkuat dengan dzikir untuk mengembangkan bidang sains duniawi, pastinya akan ada banyak pemikir-pemikir yang istimewa di bidang itu.

Namun demikian, dunia Islam lamban untuk berjuang dan memberikan nilai kepada perkara-perkara duniawi, berdasarkan prinsip, “Lindungi diri Anda dari penderitaan di masa depan karena harus melepaskan hal-hal yang Anda miliki sekarang.”

Akan saya berikan contoh berikut untuk Anda.

Bayangkan bahwa anda diberi sebuah kotak berisikan perhiasan dan dikatakan kepada Anda:

“Jika Anda bisa mendapatkan kuncinya, Anda bisa membuka kotak ini dan segala sesuatu di dalamnya menjadi milik Anda.”

Dan Anda bertanya, “Baiklah, tapi apa dan dimana kuncinya? Bagaimana cara mendapatkannya? Bagaimana cara membukanya?”

“Kuncinya...” dikatakan kepada Anda, “Adalah jenis besi yang khusus yang ujungnya telah dibentuk dengan cara yang unik. Untuk mendapatkannya, anda harus membayarnya.”

Tapi kemudian Anda berpikir, “Kotak ini telah ada di tangan saya, daripada harus mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan kuncinya lebih baik mencari sebatang besi dan memipil dan mengikirnya sendiri untuk membuat kunci!”

Tapi, seberapa kerasnya usaha Anda untuk memipil dan mengikirnya, Anda tidak akan bisa membuat kunci yang benar-benar sama dengan kunci untuk membuka kotak perhiasan itu, dan karenanya Anda tidak akan mendapatkan perhiasan berharga di dalam kotak tersebut, karena masing-masing gembok hanya bisa dibuka dengan kuncinya sendiri.

Seperti contoh ini, masing-masing otak membutuhkan formula yang unik untuk mendapatkan kemajuan. Untuk itu, suatu keharusan bagi Anda untuk menemukan orang yang terlatih yang dapat membimbing Anda.

Karena sangat menantang dan sulit untuk menemukan orang semacam itu di jaman sekarang, saya telah menyusun formula-formula tertentu dalam buku ini sebaik yang saya mampu, dan pengalaman telah membuktikan bahwa semuanya sangat bermanfaat.

Siapa yang menginginkannya bisa mencoba formula-formula khusus ini pada diri mereka dan memeriksa manfaatnya. Jika memang demikian, mereka bisa meneruskannya, atau jika tidak, bisa melanjutkan dengan dzikir-dzikir umum untuk perkembangan spiritual pada umumnya.

Lihat Bab-1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bentuk Bumi Dalam Qur'an

Bentuk Bumi Bulat (Arti Kata KAWARA dan DAHAHA) Dahulu kala, orang percaya bahwa bumi datar. Berabad-abad, manusia takut untuk bepergian terlalu jauh, jika melanggar maka akan terjatuh di pinggiran bumi. Sir Francis Drake adalah orang pertama yang membuktikan bahwa bumi bulat setelah berlayar mengitarinya di tahun 1597. Perhatikan ayat Quran tentang perubahan siang dan malam. "Tidakkah engkau melihat bahwa Allah memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang kepada malam?"[Al-Qur'an 31:29] Kata 'memasukkan' disini mengandung pengertian bahwa malam secara perlahan berubah kedalam siang, demikian pula sebaliknya.Fenomena ini hanya bisa terjadi jika bumi berbentuk bulat. Jika bumi datar, maka perubahan antara siang dan malam akan seketika, tidak perlahan-lahan.      Ayat berikut juga menyinggung bahwa bentuk bumi bulat. "Dia ciptakan langit dan bumi dengan benar. Dia menggulungkan malam pada siang, dan menggulungkan siang atas malam ."[Al-Qur'...

Siapa Pengarang Perjanjian Baru?

Kitab Perjanjian Baru Alih bahasa dari: The New Testament Oleh: Dr. Lawrence Brown, M.D. www.TrueToJesus.com Keduanya membaca Al Kitab siang dan malam, Yang kaubaca hitam sedangkan bagiku putih -          Mark Twain, Letters from Earth, Vol. II Tentu saja, sikap sentimen Blake di atas bukan sesuatu yang baru. Kitab Perjanjian Baru mengandung banyak ketidakkonsistenan yang menelurkan beragam interpretasi, keyakinan, agama yang memusingkan, yang kesemuanya dinyatakan berlandaskan Al Kitab. Dan kita pun menemukan satu pengarang yang mengusulkan hasil pengamatan yang menghibur: Anda bisa dan tidak bisa, Anda harus dan tidak harus, Anda akan dan tidak akan, Dan Anda akan dikutuk jika Anda melakukannya, Dan Anda akan dikutuk jika Anda tidak melakukannya.[1] Mengapa banyak ragam sudut-pandang? Pertama, kelompok-kelompok teologi yang berbeda berselisih pendapat mengenai kitab yang mana yang harus dimasukkan kedalam Al-...

Pertentangan Besar Ajaran Paulus dengan Ajaran Yesus

Teologi Paulus alih bahasa dari: Pauline Theology Oleh: Dr. Lawrence B. Brown, MD dari: www.TrueToJesus.com Pada pertengahan abad 19 dan 20-an, dengan kesadaran akan perbedaan-perbedaan diantara doktrin Trinitas dan keyakinan periode awal, orang mungkin terkejut jika menemukan sebuah kelompok yang mengaku para pengikut Yesus Kristus kemudian membaca ayat berikut dalam Al-Qur’an: “Wahai Ahli Kitab! Janganlah kalian melampaui batas dalam agamamu; atau mengatakan sesuatu tentang Tuhan kecuali yang benar. Al Masih Isa putra Maryam (tidak lebih) hanyalah Utusan Tuhan, dan KalimatNya, yang disampaikanNya kepada Maryam, dan Ruh dan ruh dariNya; maka berimanlah kepada Tuhan dan para UtusanNya. Dan janganlah kamu mengatakan “Tuhan itu Tiga”; berhentilah; itu lebih baik bagimu; karena Tuhan adalah Tuhan yang Esa; Maha Suci Dia; (Terlalu Agung Dia) untuk memiliki seorang anak. KepunyaanNya segala sesuatu yang di langit san di bumi. Cukuplah Tuhan sebagai pelindung” (Qur’an 4:171)...