APA ITU DZIKIR?
Sumber: ahmadhulusi.org
Agama bukan lah untuk mencapai kekuasaan dunia melainkan, seperti perkataan Yesus, untuk mencapai "kerajaan surga." Dan itu hanya bisa dicapai dengan mengenal realitas hakikat diri.
Bagaimana seseorang dapat mencapai pengenalan diri?
Lewat otak tentunya!
Keberhasilan kita ditentukan oleh sejauh mana kita menggunakan kapasitas otak kita.
Semakin luas cakupan renungan/tafakur kita semakin obyektif pula cara pandang kita terhadap sesuatu perkara, dan semakin kuat pula jiwa kita karenanya, sehingga memungkinkan kita mengenal realitas Allah.
Lalu bagaimana kemajuan ini terjadi dalam otak?
Seperti telah saya uraikan dalam buku saya A Guide To Prayer And Dhikr,
ini dapat terjadi melalui latihan yang disebut dzikir!
Benar sekali, dzikr merupakan kunci bagi semua hal di atas.
Dzikir secara pokok dikenal sebagai mengulang-ulang do'a atau nama-nama Allah.
Namun dzikir pun bisa berarti mengingat atau merenungkan sesuatu perkara. Lebih jauh lagi, dzikir juga berarti menguraikan atau memikirkan suatu makna sehingga menghasilkan perenungan yang dalam dan menyeluruh.
Berikut adalah ayat-ayat al-Qur'an yang berkaitan dengan pentingnya dzikir.
“Hai orang-orang yang beriman! Janganlah dunia dan anak-anak melupakanmu untuk mengingat Allah (mengingat hakikat dirimu, dan amalan-amalan yang perlu yang menyertainya). Dan siapapun yang berbuat demikian –
merekalah orang-orang yang merugi!” (Quran
63:9)
“Mereka (benda/berhala yang mereka sembah) akan berkata, ‘Subhan[1]
Engkau! Tidak mungkin kami mengambil selain Engkau sebagai sekutu. Namun ketika Engkau mengaruniai mereka dan ayah-ayah mereka kesenangan, mereka lupa akan pengetahuan realitas dan mencebur ke dalam kesenangan fisik yang membawa kehancuran pada mereka.’” (Quran 25:18)
“Dan siapapun yang buta
(karena hal-hal bendawi) dari mengingat bahwa komposisi hakikat dirinya terdiri dari nama-nama Allah, dan karenanya meninggalkan cara hidup yang menetapi syarat-syarat ini, (Rahman) Kami mengangkat baginya seorang iblis (khayalan; ide bahwa dirinya hanyalah tubuh fisik dan bahwa hidup hanyalah mengejar kesenangan fisik) dan ini
(keyakinan ini) akan menjadi identitas (baru) dirinya! Dan sungguh,
ini akan memalingkan mereka dari jalan [orang-orang yang diberi petunjuk] sementara mereka mengira bahwa mereka [benar-benar] mendapat petunjuk!”
(Quran 43:36-37)
“Setan (badaniah;
ide hanya sebagai tubuh fisik) telah menguasai mereka dan membuat mereka lupa mengingat Allah (realitas diri mereka telah diingatkan, dan bahwa mereka akan meninggalkan tubuh mereka dan hidup kekal sebagai 'kesadaran'yang terdiri dari nama-nama 'Allah'!)
Mereka adalah golongan Setan (pendukung materialisme, mereka yang hanya mengira bahwa dirinya hanyalah tubuh fisik). Waspadalah, sesungguhnya golongan Setan adalah golongan yang akan sangat merugi!” (Quran 58:19)
Kelalaian kita dalam mengingat Allah dalam bentuk dzikir mungkin merupakan kelemahan terbesar dalam hidup kita. Mereka yang otaknya tercerabut dari kekuatan dzikir akan mudah terpengaruh tipuan jin.
Di bawah pengaruh Setan menandakan realitas yang jauh lebih besar dibanding anggapan orang. Al-Qur'an jelas-jelas menyatakan kebanyakan manusia ada di bawah tipuan langsung jin:
“Pada hari ketika Allah menghimpun mereka semua, Dia akan berkata kepada mereka: ‘Wahai kaum jin, kalian sungguh telah menguasai (memalingkan dari realitas) hampir semua manusia.’”
(Quran 6:128)
Satu-satunya senjata ampuh yang dimiliki manusia untuk menolak jin, yang sering muncul dengan menyamar sebagai alien atau mahluk angkasa luar, adalah dzikir.
Ciri yang paling mudah dilihat dari mereka yang ada dibawah pengaruh jin adalah ucapannya yang kacau, tidak logis dan bertentangan.
Al-Qur'an menasihatkan untuk membaca ayat-ayat berikut sebagai dhikr atau sebagai do'a perlindungan terhadap mereka:
“Rabbi inni massaniyash
shaytanu bi nusbin we adhab; Rabbi audhu bika min hamazatish shayatini
wa audhu bika Rabbi an yahdurun wa hifzan min kulli shaytanin marid”
(Quran 38:41, 23:97-98, 37:7)
“Dia berdo'a kepada Rabb-nya (realitas Nama-nama yang menganding esensinya), ‘Sungguh, Setan (perasaan keberadaan sebagai tubuh ini) telah membuat kesukaran dan siksaan kepadaku.’”
“Dan katakan, ‘Rabb-ku!
Aku berlindung kepadaMu (nama-nama pelindung dalam esensiku)
dari bisikan-bisikan para setan (yang mengajak kepada nafsu keinginan jasmani).
Dan aku berlindung kepadaMu (nama-nama pelindung dalam esensiku) Rabb-ku, dari kehadiran mereka bersamaku.’”
“Kami lindungi langit terdekat (atmosfir bumi) dari setiap setan yang membangkang.”
Rokok merupakan sumber utama dari nutrisi asap bagi bangsa jin. Karena hal ini, mereka tak pernah meninggalkan para perokok. Lagi-lagi, dzikr dan do'a adalah satu-satunya yang dapat melindungi diri dari pengaruh mereka.
Do'a dan dzikir membuat otak mampu menghasilkan energi pelindung, yang dapat membentengi otak dari impuls-impuls yang dikirim oleh jin, apakah itu dengan melemahkannya atau dengan mencegah kedatangannya.
Sebenarnya, energi pelindung yang dipancarkan otak selama berdzikir membentuk medan pelindung di sekitar tubuh.
Sungguh, tujuan yang harus diprioritaskan dalam hidup kita adalah mengembangkan dan memperkaya otak kita dengan dzikir dan dengan jalan itu kita mengenal diri dan lingkungan kita. Otak kita memiliki potensi di luar batas imajinasi kita. Jika saja kita dapat memanfaatkan kekuatannya!
Hanya dengan melakukannya kita bisa melihat kepada realitas manusia, susunannya, mekanismenya, kualitas bawaannya dan bagaimana mengoptimalkannya melalui dzikir dan do'a.
DZIKIR HARIAN YANG DISARANKAN
100x ALLAHUMMA A'INNI ALA
DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNU IBADATIK
Ya Allah, berlah aku kemampuan untuk mengingatMu, bersyukur kepadaMu dan dan beramal ibadah seoptimal mungkin.
300x ALLAHUMMA INNI ASALUKA
HUBBAKA WA HUBBU MAN YUHIBBUKA
Ya Allah, karuniakanlah kepadaku cintaMu dan cinta dari orang-orang yang mencintaiMu.
300x LA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINAZ ZALIMEEN
Tidak ada Tuhan (aku sendiri tiada) hanya Engkau (makna dari nama-nama yang meliputi esensiku). Aku memohon kepadaMu (sebagai perwujudan nama-namaMu yang mengharuskanku) Sungguh, aku telah mendxolimi diriku sendiri (yang gagal merealisasikan dan mengalami realitasku).
500x QUDDUS'UTH THAHIRU MIN KULLI SUIN
Bersihkan diriku dari semua ketidaksucianku.
100x YA NURA QULLI SYAY'IN WA HADAHU AKHRIJNI MINAZ ZULUMATI ILAN'NUR
Wahai Sumber Cahaya dan bimbingan bagi semua! Selamatkan aku dari kegelapan ketakacuhan dan terangi aku dengan ilmuMu.
3600 x MUREED
2700 x HALIM
1800 x MU’MİN
2700 x RASHID
3600 x QUDDÛS
3600 x NUR
1800 x HAKİM
2700 x FATTAH
Do'a-do'a Untuk Perlindungan
Robbi inni massaniyasy
syaithonu binusbin wa azâb; Rabbi auzü bika min hamazatish shayatini wa auzü bika robbi an yahdurun. Wa hifzan min külli syaythonin marid.
Ya Rabb! (Realitas Nama-nama yang meliputi esensiku) Setan (Mekanisme internal (ego) yang menonjolkan keberadaan khayalan dari ketiadaan dan menutupi realitas absolut) menyakiti dan menyiksaku. Rabb-ku, Aku berlindung kepadaMu dari bisikan-bisikan Setan, dan aku berlindung kepadaMu dari kehadiran pengaruh setan di sekitar ku. Dan kami memberikan perlindungan dari semua Setan yang tertolak.
Audzu bi wajhillahil
kareem wa kalimatillahil ta'ammatilladziy la yujawuz hunna barrun wala
fajirun min syarri ma yanzilu minas samaa'i wa ma ya'ruju fiyha wa
min syarri ma zara'a fil ardhi wa mayakhruju minha wa min fitanil
layli wan nahari illa tariqan yatruku bikhayrin ya Rahman…
Aku berlindung dengan Wajah Allah (yang padanya sifat-sifat Allah mewujud), yang Karim (yang Maha Dermawan dan Berlimpah), dan dengan semua NamaNya tak ada kebaikan dan keburukan dapat menyerangnya.
Aku berlindung kepada AR-RAHMAN,
sumber dari segala potensi, dari apa yang naik ke langit
(dari pikiran-pikiran provokatif) dan dari apa yang turun dari langit
(dari pikiran-pikiran yang membuat keraguan dan kecurigaan), dari apa yang dihasilkan dari bidang perwujudan persepsi (ardh) (yang muncul dari badan jasmani) dan tumbuh dari padanya (kebutuhan dan hasyrat jasmaniah), dari hasutan siang (kehidupan batin kita) dan malam (dunia luar/lahir), dan dari apa yang mengetuk pintu di malam hari (insting), kecuali dengan maksud baik.
Komentar
Posting Komentar
Silakan tuliskan komentar Anda