Langsung ke konten utama
Al-Quran Tentang Lautan Luas dan Gelombang Internal

Alih Bahasa: T J Sagwiangsa


Tuhan berfirman dalam Al-Qur’an:
“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, dan di atasnya ombak pula, dan di atasnya lagi awan. Kegelapan yang berlapis-lapis. Apabila dia merentangkan kedua tangannya, tiadalah dapat melihatnya … “ (Quran, An-Nur:40)
Ayat ini menyebutkan kegelapan yang ditemui di lautan dalam dan samudra, yakni jika seseorang merentangkan tangannya maka ia tidak akan dapat melihatnya. Kegelapan di lautan dalam dan samudra akan ditemui sekitar kedalaman 200 meter ke bawah. Di kedalaman ini hampir tidak ada cahaya (lihat Gambar 15).  Di bawah 1000 meter tidak ada cahaya sama sekali. Manusia tidak dapat menyelam lebih dalam dari empatpuluh meter tanpa bantuan kapal selam atau peralatan khusus. Manusia tak akan sanggup hidup di kegelapan laut dalam tanpa alat bantu, seperti halnya di kedalaman 200 meter.

Gambar 15: Antara 3 hingga 30 persen cahaya dipantulkan di permukaan laut. Kemudian, hampir semuanya dari ketujuh warna dari spektrum cahaya diserap pada kedalaman 200 meter pertama, kecuali cahaya biru. (Oceans, Elder dan Pernetta, hal. 27.)
Akhir-akhir ini, para ilmuwan telah menemukan tingkat kegelapan ini dengan menggunakan peralatan khusus dan kapal selam yang memungkinkannya menyelam ke kedalaman samudra.
Berdasarkan ayat diatas, “di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, dan di atasnya ombak pula, dan di atasnya lagi awan…”, dapat kita fahami bahwa air di kedalaman lautan  dan samudra ditutupi oleh gelombang (ombak), dan di atasnya lagi ada gelombang lain. Jelas sekali bahwa gelombang ke-dua yang dimaksudkan adalah gelombang permukaan yang dapat kita lihat, karena ayat ini menyebutkan bahwa di atas gelombang ke-dua adalah awan. Namun bagaimana mengenai gelombang (ombak) lapisan pertama? Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan bahwa ada gelombang internal yang “terjadi di antara batas rapat-jenis kedua lapisan yang berbeda.” (lihat Gambar 16).

Figure 16: Gelombang internal pada batas antara dua lapisan air laut dengan rapat-jenis yang berbeda. Yang satu kental (lapisan bawah), dan yang lainnya lebih encer (lapisan atas). (Oceanography, Gross, hal. 204.)
Gelombang internal menutupi lapisan air dalam dari lautan dan samudra karena air di kedalaman memiliki rapat-jenis yang lebih tinggi di banding air di atasnya. Gelombang internal berperilaku seperti halnya gelombang permukaan. Gelombang internal juga dapat pecah seperti halnya gelombang permukaan. Gelombang internal tidak kasat mata, namun dapat dideteksi dengan mempelajari perubahan suhu dan kekentalannya di lokasi yang diperiksa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bentuk Bumi Dalam Qur'an

Bentuk Bumi Bulat (Arti Kata KAWARA dan DAHAHA) Dahulu kala, orang percaya bahwa bumi datar. Berabad-abad, manusia takut untuk bepergian terlalu jauh, jika melanggar maka akan terjatuh di pinggiran bumi. Sir Francis Drake adalah orang pertama yang membuktikan bahwa bumi bulat setelah berlayar mengitarinya di tahun 1597. Perhatikan ayat Quran tentang perubahan siang dan malam. "Tidakkah engkau melihat bahwa Allah memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang kepada malam?"[Al-Qur'an 31:29] Kata 'memasukkan' disini mengandung pengertian bahwa malam secara perlahan berubah kedalam siang, demikian pula sebaliknya.Fenomena ini hanya bisa terjadi jika bumi berbentuk bulat. Jika bumi datar, maka perubahan antara siang dan malam akan seketika, tidak perlahan-lahan.      Ayat berikut juga menyinggung bahwa bentuk bumi bulat. "Dia ciptakan langit dan bumi dengan benar. Dia menggulungkan malam pada siang, dan menggulungkan siang atas malam ."[Al-Qur'

Gunung Sebagai Pasak

Ayat Al-Quran Tentang Gunung: Sumber: www.islam-guide.com Alih Bahasa: T.J. Sagwiangsa Sebuah buku yang berjudul Earth  merupakan textbook rujukan mendasar di banyak universitas di seluruh dunia.  Salah seorang pengarangnya adalah Professor Emeritus Frank Press.  Dia merupakan Penasehat Sains bagi Presiden Amerika Serikat terdahulu Jimmy Carter, dan menjabat selama 12 tahun sebagai Direktur di National Academy of Sciences, Washington, DC. Bukunya menyatakan bahwa gunung-gunung memiliki akar di bawahnya. 1   Akar-akar ini tertancap dalam di dalam tanah, karenanya, gunung-gunung memliki bentuk seperti sebuah pasak  (lihat Gambar 7, 8, dan 9).   Gambar 7:  Gunung-gunung memiliki akar yang dalam di bawah permukaan tanah. ( Earth , Press dan Siever, hal. 413.) Gambar 8:  Penampang skematik.  Gunung-gunung, seperti halnya pasak, memiliki akar yang tertancap di dalam tanah ( Anatomy of the

Siapa Pengarang Perjanjian Baru?

Kitab Perjanjian Baru Alih bahasa dari: The New Testament Oleh: Dr. Lawrence Brown, M.D. www.TrueToJesus.com Keduanya membaca Al Kitab siang dan malam, Yang kaubaca hitam sedangkan bagiku putih -          Mark Twain, Letters from Earth, Vol. II Tentu saja, sikap sentimen Blake di atas bukan sesuatu yang baru. Kitab Perjanjian Baru mengandung banyak ketidakkonsistenan yang menelurkan beragam interpretasi, keyakinan, agama yang memusingkan, yang kesemuanya dinyatakan berlandaskan Al Kitab. Dan kita pun menemukan satu pengarang yang mengusulkan hasil pengamatan yang menghibur: Anda bisa dan tidak bisa, Anda harus dan tidak harus, Anda akan dan tidak akan, Dan Anda akan dikutuk jika Anda melakukannya, Dan Anda akan dikutuk jika Anda tidak melakukannya.[1] Mengapa banyak ragam sudut-pandang? Pertama, kelompok-kelompok teologi yang berbeda berselisih pendapat mengenai kitab yang mana yang harus dimasukkan kedalam Al-Kitab. Naskah apokrip (tak jelas siapa