6
ANTARA DOA DAN TAKDIR
ANTARA DOA DAN TAKDIR
Berkenaan dengan doa, banyak dari kita mempunpendapat bahwa berdoa itu tidak perlu karena segala sesuatu telah ditentukan dan ditakdirkan.
Pemahaman ini sangat keliru!
Saya telah membahas masalah takdir berdasarkan Al-Qur'an dan ajaran Rasulullah (saw) dalam buku Misteri Manusia. Takdir adalah hal yang pasti dan tidak seorang pun dapat melampaui batas-batasnya. Rasulullah (saw) menjelaskannya dalam banyak kesempatan. Sayangnya, hadits yang mengungkapkan kebenaran ini tidak dapat ditemukan pada kitab lain mana pun kecuali pada kitab-kitab hadits tertentu. Mereka tidak dapat mencatatnya! Tapi kebenaran tetaplah kebenaran baik itu tertulis maupun tidak. Terutama sekali jika hal itu disebutkan demikian oleh Rasulullah (saw)!
Yang penting difahami adalah 'masalah tehnis' berkenaan dengan takdir; bagaimana sebenarnya takdir bekerja.
Mari kita lihat beberapa perkataan Rasulullah (saw) berkenaan dengan hal ini:
“Hanya doa yang dapat mengubah takdir dan hanya amal-amal baik yang dapat memperpanjang umur seseorang. Sungguh, ama-amal buruk dan kesalahan akan mencabut rezeki seseorang.”19
“Kecelakaan hanya dapat dicegah dengan doa... Usia dapat diperpanjang dengan amal-amal kebaikan.”20
“Kewaspadaan tiada gunanya jika dihadapkan dengan takdir, namun sebaliknya doa bermanfaat, baik terhadap kemalangan yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Jika kemalangan tiba, doa menghadangnya dan mereka bertempur hingga Hari Kiamat.”21
Ya, sementara pada satu waktu diklaim bahwa takdir tidak dapat diubah, pada waktu yang lain dikatakan bahwa doa dapat mengubah jalannya takdir. Meskipun terdengar saling bertentangan, sebenarnya ada logika di dalamnya.
Walaupun takdir tiap orang telah ditentukan, doa merupakan faktor integral dari sistem takdir. Dengan doa, orang pada kenyataannya dapat membelokkan peristiwa yang telah ditentukan dan mencegah terjadinya suatu kecelakaan. Namun demikian, berdoa bukanlah hal yang terlepas dari sistem takdir; seseorang hanya dapat berdoa untuk mencegah terjadinya bencana jika takdir mereka memungkinkan untuk itu. Jika memungkinkan bagi Anda untuk melakukan doa tertentu, maka Anda akan melakukan doa itu sebelum peristiwanya terjadi sehingga terlindungi dari nasib buruk. Dengan kata lain, Anda tidak dapat mengubah apa yang telah ditakdirkan hanya dengan bersikap waspada, namun Anda bisa berwaspada dan mencegah bencana jika itu telah ditakdirkan.
Hazrat Umar (ra) telah menunjukkan contoh yang kuat bagaimana takdir bekerja. Ketika tiba di kota Damaskus beserta pasukannya, beliau mendengar berjangkitnya wabah penyakit di kota tersebut dan memerintahkan pasukannya untuk mundur. Orang-orang yang tidak memahami misteri takdir mempertanyakannya, “Wahai Umar, apakah Anda mencoba berlari dari takdir Allah?” Jawaban Umar (ra) merupakan pelajaran bagi kita, “Aku berlari dari ketentuan Allah kepada takdir Allah.”22
Inilah hal yang sangat penting dari misteri takdir. Takdir memang absolut dan pasti! Dan manusia akan melihat akibat yang berasal dari perbuatannya!
Mari mengingat ayat berikut:
“Dan manusia hanya akan mendatangkan akibat-akibat dari perbuatannya sendiri (apa yang mewujud melaluinya; pikiran-pikiran dan tindakan-tindakannya)!”23
Inilah sebabnya kita mesti melakukan segala usaha semampu kita. Jika Anda dapat berdoa, lakukanlah segera! Jika Anda mempunyai kesempatan dan kemampuan untuk menjalankan amalan-amalan tertentu, maka lakukanlah itu segera! Jika Anda mempunyai sarana untuk melindungi diri sendiri, lakukanlah sesegera mungkin!
Ketahuilah bahwa hal-hal yang dapat Anda lakukan adalah apa-apa yang dibolehkan dalam takdir Anda, dan Anda pasti akan melihat hasilnya. Karena itulah Rasulullah (saw) mengatakan: “Tidak ada yang dapat mengubah ketentuan Yang Agung kecuali doa.”24 Artinya, pencegahan kemalangan itu bergantung pada doa Anda. Apakah Anda akan ditimpa kemalangan ataupun tidak secara langsung bergantung kepada doa-doa Anda berkenaan dengan situasinya. Jika Anda berdoa, Anda dapat mencegah terjadinya kemalangan atau memungkinkan terjadinya hal yang menguntungkan Anda.
Rasulullah (saw) menjelaskan bahwa ungkapan “Seandainya saja...” sebagai perbuatan Setan. Ini penting untuk direnungkan dan difahami dengan baik. Mengapa ungkapan “Seandainya saja...” dilarang?
Doa merupakan elemen yang sangat penting dari sistem takdir. Jika Anda memiliki kemampuan untuk berdoa, maka berdoalah sebanyak yang Anda bisa; dari sudut pandang duniawi, manfaat yang akan Anda raih jauh diluar pemahaman. Allah telah menjadikan doa sebagai sarana untuk mewujudkan fitur-fitur yang telah Dia tetapkan bagi hambanya. Oleh karena itulah dikatakan bahwa 'doa adalah senjata orang yang beriman.'
Doa memungkinkan kebaikan-kebaikan yang telah ditetapkan sampai kepada Anda; itu merupakan rahmat terbesar.
Orang yang paling banyak menggunakannya seefisien dan sebanyak mungkin adalah orang yang akan meraih kebaikan ilahi terbesar.
Hanya orang yang jahil yang tidak memahami sistem takdir, yang mengabaikan doa dan karenanya membuat diri mereka kehilangan rahmat ini.
Mari kita simpulkan topik ini dengan perkataan Rasulullah (saw):
“Kepada orang yang telah dibukakan pintu doa, sungguh pintu rahmat telah terbuka, dan tidak ada yang lebih menyenangkan yang dimintakan dari Allah kecuali kesejahteraan.”25
“Doa bermanfaat baik untuk kemalangan yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Wahai hamba-hamba Allah, berpegang teguhlah pada doa!”26
19Ibnu Majah
20At-Tirmidzi
21At-Tabarani, Al-Bazzar
22Sahih Bukhari
23Al-Qur'an 53:39
24Ibnu Majah, At-Tirmidzi, Sahih al-Jami
25At-Tirmidzi
26At-Tirmidzi
Lihat Bab 1
Komentar
Posting Komentar
Silakan tuliskan komentar Anda