Langsung ke konten utama

KEKUATAN DOA Bab 6 - Ahmed Hulusi



6
ANTARA DOA DAN TAKDIR





Berkenaan dengan doa, banyak dari kita mempunpendapat bahwa berdoa itu tidak perlu karena segala sesuatu telah ditentukan dan ditakdirkan.

Pemahaman ini sangat keliru!

Saya telah membahas masalah takdir berdasarkan Al-Qur'an dan ajaran Rasulullah (saw) dalam buku Misteri Manusia. Takdir adalah hal yang pasti dan tidak seorang pun dapat melampaui batas-batasnya. Rasulullah (saw) menjelaskannya dalam banyak kesempatan. Sayangnya, hadits yang mengungkapkan kebenaran ini tidak dapat ditemukan pada kitab lain mana pun kecuali pada kitab-kitab hadits tertentu. Mereka tidak dapat mencatatnya! Tapi kebenaran tetaplah kebenaran baik itu tertulis maupun tidak. Terutama sekali jika hal itu disebutkan demikian oleh Rasulullah (saw)!

Yang penting difahami adalah 'masalah tehnis' berkenaan dengan takdir; bagaimana sebenarnya takdir bekerja.

Mari kita lihat beberapa perkataan Rasulullah (saw) berkenaan dengan hal ini:

“Hanya doa yang dapat mengubah takdir dan hanya amal-amal baik yang dapat memperpanjang umur seseorang. Sungguh, ama-amal buruk dan kesalahan akan mencabut rezeki seseorang.”19

“Kecelakaan hanya dapat dicegah dengan doa... Usia dapat diperpanjang dengan amal-amal kebaikan.”20

“Kewaspadaan tiada gunanya jika dihadapkan dengan takdir, namun sebaliknya doa bermanfaat, baik terhadap kemalangan yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Jika kemalangan tiba, doa menghadangnya dan mereka bertempur hingga Hari Kiamat.”21

Ya, sementara pada satu waktu diklaim bahwa takdir tidak dapat diubah, pada waktu yang lain dikatakan bahwa doa dapat mengubah jalannya takdir. Meskipun terdengar saling bertentangan, sebenarnya ada logika di dalamnya.

Walaupun takdir tiap orang telah ditentukan, doa merupakan faktor integral dari sistem takdir. Dengan doa, orang pada kenyataannya dapat membelokkan peristiwa yang telah ditentukan dan mencegah terjadinya suatu kecelakaan. Namun demikian, berdoa bukanlah hal yang terlepas dari sistem takdir; seseorang hanya dapat berdoa untuk mencegah terjadinya bencana jika takdir mereka memungkinkan untuk itu. Jika memungkinkan bagi Anda untuk melakukan doa tertentu, maka Anda akan melakukan doa itu sebelum peristiwanya terjadi sehingga terlindungi dari nasib buruk. Dengan kata lain, Anda tidak dapat mengubah apa yang telah ditakdirkan hanya dengan bersikap waspada, namun Anda bisa berwaspada dan mencegah bencana jika itu telah ditakdirkan.

Hazrat Umar (ra) telah menunjukkan contoh yang kuat bagaimana takdir bekerja. Ketika tiba di kota Damaskus beserta pasukannya, beliau mendengar berjangkitnya wabah penyakit di kota tersebut dan memerintahkan pasukannya untuk mundur. Orang-orang yang tidak memahami misteri takdir mempertanyakannya, “Wahai Umar, apakah Anda mencoba berlari dari takdir Allah?” Jawaban Umar (ra) merupakan pelajaran bagi kita, “Aku berlari dari ketentuan Allah kepada takdir Allah.”22

Inilah hal yang sangat penting dari misteri takdir. Takdir memang absolut dan pasti! Dan manusia akan melihat akibat yang berasal dari perbuatannya!

Mari mengingat ayat berikut:

“Dan manusia hanya akan mendatangkan akibat-akibat dari perbuatannya sendiri (apa yang mewujud melaluinya; pikiran-pikiran dan tindakan-tindakannya)!”23

Inilah sebabnya kita mesti melakukan segala usaha semampu kita. Jika Anda dapat berdoa, lakukanlah segera! Jika Anda mempunyai kesempatan dan kemampuan untuk menjalankan amalan-amalan tertentu, maka lakukanlah itu segera! Jika Anda mempunyai sarana untuk melindungi diri sendiri, lakukanlah sesegera mungkin!

Ketahuilah bahwa hal-hal yang dapat Anda lakukan adalah apa-apa yang dibolehkan dalam takdir Anda, dan Anda pasti akan melihat hasilnya. Karena itulah Rasulullah (saw) mengatakan: “Tidak ada yang dapat mengubah ketentuan Yang Agung kecuali doa.”24 Artinya, pencegahan kemalangan itu bergantung pada doa Anda. Apakah Anda akan ditimpa kemalangan ataupun tidak secara langsung bergantung kepada doa-doa Anda berkenaan dengan situasinya. Jika Anda berdoa, Anda dapat mencegah terjadinya kemalangan atau memungkinkan terjadinya hal yang menguntungkan Anda.

Rasulullah (saw) menjelaskan bahwa ungkapan “Seandainya saja...” sebagai perbuatan Setan. Ini penting untuk direnungkan dan difahami dengan baik. Mengapa ungkapan “Seandainya saja...” dilarang?

Doa merupakan elemen yang sangat penting dari sistem takdir. Jika Anda memiliki kemampuan untuk berdoa, maka berdoalah sebanyak yang Anda bisa; dari sudut pandang duniawi, manfaat yang akan Anda raih jauh diluar pemahaman. Allah telah menjadikan doa sebagai sarana untuk mewujudkan fitur-fitur yang telah Dia tetapkan bagi hambanya. Oleh karena itulah dikatakan bahwa 'doa adalah senjata orang yang beriman.'

Doa memungkinkan kebaikan-kebaikan yang telah ditetapkan sampai kepada Anda; itu merupakan rahmat terbesar.

Orang yang paling banyak menggunakannya seefisien dan sebanyak mungkin adalah orang yang akan meraih kebaikan ilahi terbesar.

Hanya orang yang jahil yang tidak memahami sistem takdir, yang mengabaikan doa dan karenanya membuat diri mereka kehilangan rahmat ini.

Mari kita simpulkan topik ini dengan perkataan Rasulullah (saw):

“Kepada orang yang telah dibukakan pintu doa, sungguh pintu rahmat telah terbuka, dan tidak ada yang lebih menyenangkan yang dimintakan dari Allah kecuali kesejahteraan.”25

“Doa bermanfaat baik untuk kemalangan yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Wahai hamba-hamba Allah, berpegang teguhlah pada doa!”26


19Ibnu Majah
20At-Tirmidzi
21At-Tabarani, Al-Bazzar
22Sahih Bukhari
23Al-Qur'an 53:39
24Ibnu Majah, At-Tirmidzi, Sahih al-Jami
25At-Tirmidzi
26At-Tirmidzi

Lihat Bab 1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bentuk Bumi Dalam Qur'an

Bentuk Bumi Bulat (Arti Kata KAWARA dan DAHAHA) Dahulu kala, orang percaya bahwa bumi datar. Berabad-abad, manusia takut untuk bepergian terlalu jauh, jika melanggar maka akan terjatuh di pinggiran bumi. Sir Francis Drake adalah orang pertama yang membuktikan bahwa bumi bulat setelah berlayar mengitarinya di tahun 1597. Perhatikan ayat Quran tentang perubahan siang dan malam. "Tidakkah engkau melihat bahwa Allah memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang kepada malam?"[Al-Qur'an 31:29] Kata 'memasukkan' disini mengandung pengertian bahwa malam secara perlahan berubah kedalam siang, demikian pula sebaliknya.Fenomena ini hanya bisa terjadi jika bumi berbentuk bulat. Jika bumi datar, maka perubahan antara siang dan malam akan seketika, tidak perlahan-lahan.      Ayat berikut juga menyinggung bahwa bentuk bumi bulat. "Dia ciptakan langit dan bumi dengan benar. Dia menggulungkan malam pada siang, dan menggulungkan siang atas malam ."[Al-Qur'...

Siapa Pengarang Perjanjian Baru?

Kitab Perjanjian Baru Alih bahasa dari: The New Testament Oleh: Dr. Lawrence Brown, M.D. www.TrueToJesus.com Keduanya membaca Al Kitab siang dan malam, Yang kaubaca hitam sedangkan bagiku putih -          Mark Twain, Letters from Earth, Vol. II Tentu saja, sikap sentimen Blake di atas bukan sesuatu yang baru. Kitab Perjanjian Baru mengandung banyak ketidakkonsistenan yang menelurkan beragam interpretasi, keyakinan, agama yang memusingkan, yang kesemuanya dinyatakan berlandaskan Al Kitab. Dan kita pun menemukan satu pengarang yang mengusulkan hasil pengamatan yang menghibur: Anda bisa dan tidak bisa, Anda harus dan tidak harus, Anda akan dan tidak akan, Dan Anda akan dikutuk jika Anda melakukannya, Dan Anda akan dikutuk jika Anda tidak melakukannya.[1] Mengapa banyak ragam sudut-pandang? Pertama, kelompok-kelompok teologi yang berbeda berselisih pendapat mengenai kitab yang mana yang harus dimasukkan kedalam Al-...

Pertentangan Besar Ajaran Paulus dengan Ajaran Yesus

Teologi Paulus alih bahasa dari: Pauline Theology Oleh: Dr. Lawrence B. Brown, MD dari: www.TrueToJesus.com Pada pertengahan abad 19 dan 20-an, dengan kesadaran akan perbedaan-perbedaan diantara doktrin Trinitas dan keyakinan periode awal, orang mungkin terkejut jika menemukan sebuah kelompok yang mengaku para pengikut Yesus Kristus kemudian membaca ayat berikut dalam Al-Qur’an: “Wahai Ahli Kitab! Janganlah kalian melampaui batas dalam agamamu; atau mengatakan sesuatu tentang Tuhan kecuali yang benar. Al Masih Isa putra Maryam (tidak lebih) hanyalah Utusan Tuhan, dan KalimatNya, yang disampaikanNya kepada Maryam, dan Ruh dan ruh dariNya; maka berimanlah kepada Tuhan dan para UtusanNya. Dan janganlah kamu mengatakan “Tuhan itu Tiga”; berhentilah; itu lebih baik bagimu; karena Tuhan adalah Tuhan yang Esa; Maha Suci Dia; (Terlalu Agung Dia) untuk memiliki seorang anak. KepunyaanNya segala sesuatu yang di langit san di bumi. Cukuplah Tuhan sebagai pelindung” (Qur’an 4:171)...