Langsung ke konten utama

KEKUATAN DOA Bab 5 - Ahmed Hulusi



5
WAKTU UNTUK BERDOA





Walaupun orang bisa berdoa kapan saja dia mau, berdoa pada siang atau malam-malam tertentu juga bisa sangat efektif.

Sebagai contoh:

Pada waktu di antara khutbah Jum'at dan waktu asharnya.

Pada malam pertama dan ke-15 bulan Rajab.

Pada Malam Mi'raj.

Pada malam ke-27 Rajab.

Pada siang dan malam ke-15 bulan Shaban.

Pada malam sebelum dan sesudah semua Hari Raya.

Pada bulan Ramadhan.

Pada malam-malam ganjil setelah 20 Ramadhan (mis. Malam ke-21, ke-23, dst.)

Pada malam Idul Fitri dan Idul Adha.

Pada hari dan malam ke-10 bulan Muharram.

Pada hari ke-10 bulan dzulhijjah.

Perlu dicatat bahwa berdoa di malam hari lebih optimal, khususnya pada jam-jam setelah tengah malam.

Dua hal yang sangat penting berkenaan dengan waktu berdoa:


Keadaan batin


Kondisi eksternal

Kondisi batin adalah keadaan spiritual dan kondisi umum pada waktu berdoa. Penting bahwa berdoa mesti dilakukan dengan gairah dan keinginan karena setelah itulah orang yang bersangkutan memasuki tingkat konsentrasi yang tinggi, yang memungkinkan daya otak menjadi mampat (lebih kuat) dan terarah kepada satu tujuan khusus.

Kondisi-kondisi eksternal berkaitan dengan keadaan lingkungan sekitar pada waktu berdoa. Sedikit atau tanpa sinar matahari merupakan kondisi ideal karena sinar-sinar kosmik yang dipancarkan Matahari umumnya menghalangi gelombang-gelombang otak.

Lagi pula, kondisi-kondisi untuk berdoa lebih optimal selama jam-jam Jupiter dan Venus, ketika sinar-sinar yang lebih lembut dan bernutrisi dipancarkan, dibanding misalnya pada jam-jam Mars, ketika sinar-sinarnya lebih kasar.

Ketika kejadian-kejadian bisa mengarah kepada perselisihan dan pertengkaran juga hasil yang kurang optimal selama jam-jam lain, Anda akan tercengang mendapati betapa lancarnya apa-apa yang berjalan selama jam-jam Venus dan Jupiter, dan perkara-perkara yang rumit pun dapat diselesaikan dengan mudah.

Informasi mengenai cara menghitung jam-jam ini dapat Anda temukan melalui beragam publikasi dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bentuk Bumi Dalam Qur'an

Bentuk Bumi Bulat (Arti Kata KAWARA dan DAHAHA) Dahulu kala, orang percaya bahwa bumi datar. Berabad-abad, manusia takut untuk bepergian terlalu jauh, jika melanggar maka akan terjatuh di pinggiran bumi. Sir Francis Drake adalah orang pertama yang membuktikan bahwa bumi bulat setelah berlayar mengitarinya di tahun 1597. Perhatikan ayat Quran tentang perubahan siang dan malam. "Tidakkah engkau melihat bahwa Allah memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang kepada malam?"[Al-Qur'an 31:29] Kata 'memasukkan' disini mengandung pengertian bahwa malam secara perlahan berubah kedalam siang, demikian pula sebaliknya.Fenomena ini hanya bisa terjadi jika bumi berbentuk bulat. Jika bumi datar, maka perubahan antara siang dan malam akan seketika, tidak perlahan-lahan.      Ayat berikut juga menyinggung bahwa bentuk bumi bulat. "Dia ciptakan langit dan bumi dengan benar. Dia menggulungkan malam pada siang, dan menggulungkan siang atas malam ."[Al-Qur'...

Siapa Pengarang Perjanjian Baru?

Kitab Perjanjian Baru Alih bahasa dari: The New Testament Oleh: Dr. Lawrence Brown, M.D. www.TrueToJesus.com Keduanya membaca Al Kitab siang dan malam, Yang kaubaca hitam sedangkan bagiku putih -          Mark Twain, Letters from Earth, Vol. II Tentu saja, sikap sentimen Blake di atas bukan sesuatu yang baru. Kitab Perjanjian Baru mengandung banyak ketidakkonsistenan yang menelurkan beragam interpretasi, keyakinan, agama yang memusingkan, yang kesemuanya dinyatakan berlandaskan Al Kitab. Dan kita pun menemukan satu pengarang yang mengusulkan hasil pengamatan yang menghibur: Anda bisa dan tidak bisa, Anda harus dan tidak harus, Anda akan dan tidak akan, Dan Anda akan dikutuk jika Anda melakukannya, Dan Anda akan dikutuk jika Anda tidak melakukannya.[1] Mengapa banyak ragam sudut-pandang? Pertama, kelompok-kelompok teologi yang berbeda berselisih pendapat mengenai kitab yang mana yang harus dimasukkan kedalam Al-...

Pertentangan Besar Ajaran Paulus dengan Ajaran Yesus

Teologi Paulus alih bahasa dari: Pauline Theology Oleh: Dr. Lawrence B. Brown, MD dari: www.TrueToJesus.com Pada pertengahan abad 19 dan 20-an, dengan kesadaran akan perbedaan-perbedaan diantara doktrin Trinitas dan keyakinan periode awal, orang mungkin terkejut jika menemukan sebuah kelompok yang mengaku para pengikut Yesus Kristus kemudian membaca ayat berikut dalam Al-Qur’an: “Wahai Ahli Kitab! Janganlah kalian melampaui batas dalam agamamu; atau mengatakan sesuatu tentang Tuhan kecuali yang benar. Al Masih Isa putra Maryam (tidak lebih) hanyalah Utusan Tuhan, dan KalimatNya, yang disampaikanNya kepada Maryam, dan Ruh dan ruh dariNya; maka berimanlah kepada Tuhan dan para UtusanNya. Dan janganlah kamu mengatakan “Tuhan itu Tiga”; berhentilah; itu lebih baik bagimu; karena Tuhan adalah Tuhan yang Esa; Maha Suci Dia; (Terlalu Agung Dia) untuk memiliki seorang anak. KepunyaanNya segala sesuatu yang di langit san di bumi. Cukuplah Tuhan sebagai pelindung” (Qur’an 4:171)...