Langsung ke konten utama

KEKUATAN DOA - Bab 4 - Ahmed Hulusi



4
TEMPAT BERDOA




Mungkin Anda bertanya-tanya, “Haruskah ada tempat khusus untuk berdoa? Apa hubungannya antara tempat dengan doa?” Tentu saja, orang dapat berdoa dimana saja dan tidak harus menentukan tempat khusus...

Meskipun demikian, otak manusia berkaitan erat dengan medan magnet dan radial di sekitarnya. Baik energi positif yang beresonansi dari ley line di bawah permukaan tanah maupun efek medan radial disekitar orang yang bersangkutan selama berdoa sangatlah berarti.

Tambahan pula, karena gelombang-gelombang otak yang memancar dari orang-orang di sekitar orang yang berdoa dapat menyatu dengan miliknya sehingga membentuk gelombang-gelombang yang sangat kuat, berdoa bersama dapat menghasilkan hasil yang besar. Oleh karena itu Rasulullah (saw) mengatakan:

“Apabila tiga orang berkumpul dan berdoa, Allah tidak akan menolak doa mereka.”18

Beberapa contoh tempat yang optimal untuk berdoa adalah:

Ka'bah, arafah, makam Baqi di Madinah (dimana Rasulullah saw. dimakamkan), Rumah Siti Maryam di Ephesus, dekat makam sahabat Sultan Ayyub di Istambul, dan kuburan-kuburan dan makam-makam para wali terkenal. Berdoa bersama dalam kehadiran seorang wali juga akan menghasilkan hasil-hasil yang luar biasa.

Dua faktor penting yang mesti dipertimbangkan:

1. Energi yang beresonansi dari medan magnet di lokasi khusus tersebut.

2. Energi yang beresonansi dari ruh orang yang dikubur di sana.

Jadi, apabila seseorang berdoa dengan perkuatan dari medan energi ini, peluang diterimanya doa atau teraktualisasinya jauh lebih besar.


18Abu Nu'aim, Hilya

Lihat Bab 1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bentuk Bumi Dalam Qur'an

Bentuk Bumi Bulat (Arti Kata KAWARA dan DAHAHA) Dahulu kala, orang percaya bahwa bumi datar. Berabad-abad, manusia takut untuk bepergian terlalu jauh, jika melanggar maka akan terjatuh di pinggiran bumi. Sir Francis Drake adalah orang pertama yang membuktikan bahwa bumi bulat setelah berlayar mengitarinya di tahun 1597. Perhatikan ayat Quran tentang perubahan siang dan malam. "Tidakkah engkau melihat bahwa Allah memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang kepada malam?"[Al-Qur'an 31:29] Kata 'memasukkan' disini mengandung pengertian bahwa malam secara perlahan berubah kedalam siang, demikian pula sebaliknya.Fenomena ini hanya bisa terjadi jika bumi berbentuk bulat. Jika bumi datar, maka perubahan antara siang dan malam akan seketika, tidak perlahan-lahan.      Ayat berikut juga menyinggung bahwa bentuk bumi bulat. "Dia ciptakan langit dan bumi dengan benar. Dia menggulungkan malam pada siang, dan menggulungkan siang atas malam ."[Al-Qur'

Gunung Sebagai Pasak

Ayat Al-Quran Tentang Gunung: Sumber: www.islam-guide.com Alih Bahasa: T.J. Sagwiangsa Sebuah buku yang berjudul Earth  merupakan textbook rujukan mendasar di banyak universitas di seluruh dunia.  Salah seorang pengarangnya adalah Professor Emeritus Frank Press.  Dia merupakan Penasehat Sains bagi Presiden Amerika Serikat terdahulu Jimmy Carter, dan menjabat selama 12 tahun sebagai Direktur di National Academy of Sciences, Washington, DC. Bukunya menyatakan bahwa gunung-gunung memiliki akar di bawahnya. 1   Akar-akar ini tertancap dalam di dalam tanah, karenanya, gunung-gunung memliki bentuk seperti sebuah pasak  (lihat Gambar 7, 8, dan 9).   Gambar 7:  Gunung-gunung memiliki akar yang dalam di bawah permukaan tanah. ( Earth , Press dan Siever, hal. 413.) Gambar 8:  Penampang skematik.  Gunung-gunung, seperti halnya pasak, memiliki akar yang tertancap di dalam tanah ( Anatomy of the

Siapa Pengarang Perjanjian Baru?

Kitab Perjanjian Baru Alih bahasa dari: The New Testament Oleh: Dr. Lawrence Brown, M.D. www.TrueToJesus.com Keduanya membaca Al Kitab siang dan malam, Yang kaubaca hitam sedangkan bagiku putih -          Mark Twain, Letters from Earth, Vol. II Tentu saja, sikap sentimen Blake di atas bukan sesuatu yang baru. Kitab Perjanjian Baru mengandung banyak ketidakkonsistenan yang menelurkan beragam interpretasi, keyakinan, agama yang memusingkan, yang kesemuanya dinyatakan berlandaskan Al Kitab. Dan kita pun menemukan satu pengarang yang mengusulkan hasil pengamatan yang menghibur: Anda bisa dan tidak bisa, Anda harus dan tidak harus, Anda akan dan tidak akan, Dan Anda akan dikutuk jika Anda melakukannya, Dan Anda akan dikutuk jika Anda tidak melakukannya.[1] Mengapa banyak ragam sudut-pandang? Pertama, kelompok-kelompok teologi yang berbeda berselisih pendapat mengenai kitab yang mana yang harus dimasukkan kedalam Al-Kitab. Naskah apokrip (tak jelas siapa