Langsung ke konten utama
"Mengapa Para Pendeta dan Pengkhotbah Berbondong-bondong Masuk Islam?"
Sumber: www.islamtomorow.com
Oleh: Syeikh Yusuf Estes
Alih Bahasa: T J Sagwiangsa
Banyak orang bertanya bagaimana bisa seorang pengkhotbah atau pendeta mau memeluk agama Islam, sementara setiap hari banyak tersiar kabar buruk mengenai Islam dan umat Muslim. Sebagian dari mereka bertanya karena sekedar ingin tahu, sedangkan yang lainnya sangat menentang “perpindahan” saya kepada Islam. Beberapa diantara mereka menanyakan mengapa saya meninggalkan Yesus, atau Roh Kudus. Yang lainnya bahkan menanyakan apakah saya merasa “terlahir kembali” atau merasa telah benar-benar terselamatkan (terjamin dengan syafa'at). Semua pertanyaan ini akan saya jawab di akhir tulisan ini. Saya berterimakasih atas perhatian Anda sekalian, dan dengan rendah hati berikut adalah kisah saya mengenai hal itu, In Sya Allah.
Seorang umat Kristen yang sangat baik bertanya kepada saya melalui e-mail mengapa dan bagaimana saya meninggalkan agama Kristen dan memeluk Islam. Tulisan berikut ini hampir sama dengan surat jawaban saya kepadanya.
Pengantar

Sekarang nama saya Yusuf Estes, sementara di masa lalu teman-teman memanggil saya Skip. Dulu saya pengkhotbah Kristen dan bekerja di dunia hiburan dan industri musik sejak masih kanak-kanak di tahun 1950-an. Ayah dan saya mendirikan toko-toko musik, membuat program-program TV dan radio serta mengadakan acara hiburan luar demi kesenangan (dan juga untuk keuntungan). Saat itu, saya adalah seorang duta musik dan kadang menaiki kuda sebagai “Si Badut Skippy” untuk menghibur anak-anak.
Dulu, saya pernah bertugas sebagai Delegasi pada Konferensi Perdamaian Bangsa-bangsa untuk Para Pemimpin Agama. Kini, saya pensiunan Pembina Agama Islam untuk Lembaga Pemasyarakatan Amerika Serikat, Washington, DC. Dan saya bergabung dengan kelompok Muslim Amerika, mahasiswa Muslim dan organisasi-organisasi kepemudaan, juga sekolah-sekolah bagi anak-anak Muslim. Karena itulah, saya berkeliling dunia untuk memberikan kuliah dan berbagi pesan Kristus sesuai Quran dalam Islam. Kami mengadakan dialog dan diskusi kelompok dengan semua kelompok keyakinan dan menikmati kerja-sama dengan para rabbi, duta agama, pengkhotbah, pendeta di mana-mana. Beberapa kegiatan kami dilakukan di area institusi, militer, universitas dan lembaga-lembaga permasyarakatan. Tujuan utama kami adalah menjelaskan dan mengkomunikasikan pesan Islam yang sebenarnya dan siapa sebenarnya Muslim itu. Meskipun kini Islam telah tumbuh menyamai Kristen sebagai agama terbesar di dunia, namun masih banyak orang yang mengklaim bahwa Islam itu adalah Muslim, dan tidak memahami dengan benar bahwa Islam sebenarnya berarti “Damai, Berserah diri dan Kepatuhan kepada Tuhan” [arti 'Islam' dalam bahasa Arab]
Saya harap ungkapan saya ini tidak terburu-buru. Saya sekedar mencoba memaparkan sedikit tentang latar belakang kegiatan kami dengan harapan dapat bermanfaat bagi mereka yang melakukan kegiatan serupa sambil mencoba memecahkan beberapa persoalan mengenai agama Kristen.

Bagaimana Kejadiannya
Mungkin nampak janggal, namun kita dapat bertukar pandangan mengenai sudut pandang dan konsep mengenai Tuhan, Yesus, kenabian, dosa dan keselamatan. Seperti dapat Anda lihat, sewaktu-waktu saya memiliki pandangan yang sama dengan kebanyakan orng dewasa ini. Itu benar. Biar saya jelaskan.

Lahir Sebagai Seorang Kristen Yang Kuat
Saya dilahirkan di keluarga Kristen yang kuat di Midwest. Keluarga kami dan nenek moyang mereka tidak hanya membangun gereja-gereja dan sekolah-sekolah di tanah ini, melainkan juga sebagai pendatang pertama di tempat ini. Ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar, kami pindah ke Housten, Texas pada tahun 1949 (ah, ternyata saya sudah tua).  Kami pergi ke gereja secara teratur dan saya sendiri dibantis pada usia 12 di Pasadena, Texas. Di usia belasan ini, saya berkeinginan untuk mengunjungi gereja-gereja lainnya untuk lebih jauh mempelajari ajaran dan keyakinan mereka. Para Pembaptis, Metodis, Episkopalian, gerakan-gerakan karismatik, Nazarene, Gereja Kristus, Gereja Tuhan, Gereja Tuhan dalam Kristus, Full Gospel, Agape, Katolik, Presbiterian dan masih banyak lagi. Saya sangat haus dengan “Injil” atau yang kami sebut sebagai”Berita Baru.” Pencarian saya tidak berhenti pada agama Kristen saja. Hinduisme, Judaisme, Budisme, Metafisika, keyakinan Amerika asli saya kaji semuanya. Satu-satunya yang tidak saya lirik dengan serius adalah “Islam.” Mengapa? Pertanyaan yang bagus.


Duta Musik
Saya sangat tertarik dengan beragam jenis musik, terutama musik gereja dan klasik. Karena seluruh keluarga saya agamis dan hobi musik, maka saya pun dengan serta merta menggeluti keduanya. Tidak aneh jika saya kemudian bertahun-tahun bisa menduduki jabatan sebagai Duta Musik di banyak gereja tempat saya bergabung. Saya mulai mengajar instrumen keyboard di tahun 1960, dan pada tahun 1963 memiliki studio sendiri di Laurel, Maryland, dengan nama “Studio Musik Estes”


Proyek-proyek Bisnis di Texas, Oklahoma dan Florida
Tigapuluh tahun berikutnya, saya dan ayah saya bekerjasama dalam banyak proyek bisnis. Kami membuat program-program hiburan, pertunjukan dan atraksi. Kami membuka toko-toko piano dan organ di sepanjang Texas dan Oklahoma hingga ke Florida. Selama itu, kami menghasilkan jutaan dolar, namun tidak juga mendapatkan pikiran yang tenang hanya dengan mengetahui kebenaran dan dengan menemukan janji penyelamatan. Saya yakin Anda pun pernah bertanya pada diri sendiri, “Mengapa Tuhan menciptakan kita?” atau “Apa yang Tuhan inginkan dari kita?” atau ”Siapa sih sebenarnya Tuhan itu?” Mengapa kita mempercayai dosa asal?” dan “Mengapa anak-anak Adam dipaksa menerima 'dosa' dan karenanya harus dihukum selama-lamanya.” Namun jika Anda menanyakan hal ini kepada orang lain, mereka mungkin hanya mengatakan bahwa Anda hanya harus percaya tanpa banyak tanya, atau bahwa hal itu hanyalah sebuah “misteri” yang Anda diharamkan untuk menanyakannya - “Yakini saja, saudara.”


Konsep Trinitas
Sungguh aneh, kata “Trinitas” tidak ditemukan dalam Injil. Dan telah menjadi perhatian para sarjana agama sejak 200 tahun setelah Yesus diangkat ke langit oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Jika saya bertanya kepada para pengkhotbah atau pendeta bagaimana 'satu' bisa menjadi 'tiga' atau bagaimana Tuhan dengan sendirinya harus turun ke Bumi, menjadi manusia, dan menanggung dosa semua orang, sementara itu Dia masih bertindak sebagai Tuhan alam semesta dan melakukan apapun sesuai kehendakNya, di dalam atau di luar jagat raya seperti yang kita tahu; padahal Dia bisa melakukan apapun dengan kehendakNya dan memaafkan dengan mudah dosa-dosa manusia tanpa harus turun ke Bumi sebagai manusia. Mereka tidak bisa memberikan jawaban kecuali sekedar pendapat atau analogi-analogi yang janggal.


Ayah – Dinobatkan sebagai Pendeta Tanpa Golongan
Ayah saya sangat aktif mendukung kegiatan gereja, terutama program-program sekolah gereja. Dia menjadi pendeta di tahun 1970. Beliau dan istrinya (ibu tiri saya) kenal banyak dengan para penginjil dan pengkhotbah dan bahkan mengunjungi Oral Roberts dan membantu dalam membangun “Prayer Tower” di Tulsa, oklahoma. Mereka juga pendukung kuat dari Jimmy Swaggart, Jim dan Tammy Fae Bakker, Jerry Fallwell, John Haggi dan musuh terbesar Islam di Amerika, Pat Robertson.


Mendistribusikan Kaset-kaset “Pujian-pujian” bagi Yesus
Selama awal 1980-an, ayah dan istrinya bekerja bersama dan sangat aktif dalam membuat rekaman kaset “Puji-pujian” dan mendistribusikannya kepada orang-orang secara gratis, di rumah-rumah peristirahatan kaum pensiunan, rumah-sakit dan rumah-rumah jompo. Hari demi hari, kami benar-benar “menundukkan jiwa-jiwa kepada Tuhan – bagi Yesus.


Bertemu Seorang Pria Dari Mesir
Di awal tahun 1991, ketika ayah saya memulai bisnis dengan seorang pria dari Mesir, beliau menghendaki agar saya menemuinya. Yang terbayang oleh saya saat itu dengan hubungan internasional tersebut adalah semacam piramid, spinx, Sungai Nil.


Dia Seorang “Muslim”
Kaum Pembajak, Penculik, Pengebom, Teroris – dan yang lainnya
Kemudian ayah saya mengatakan bahwa pria itu seorang 'Muslim.' Pertama-tama, saya benci untuk bertemu seorang “kafir, pembajak, penculik, pengebom, teroris, tak beriman.” Setiap orang yang normal tentu akan menolak untuk menemuinya. Saya tak percaya dengan berita ini. Seorang 'Muslim?' Tidak lah! Saya mengingatkan ayah beragam hal yang kami dengar tentang mereka.
Kebohongan-kebohogan Terhadap Muslim & Islam – Yang Diberitakan Kepada Kami Tentang Muslim:
·      Mereka bahkan tak percaya dengan adanya Tuhan.
·      Mereka menyembah kotak hitam di padang pasir.
·      Dan mereka mencium tanah lima kali sehari.

Sama Sekali Tidak! Saya Tak Mau Menemuinya!
Saya tak mau menemui pria 'Muslim' ini! Sama sekali tidak! Ayah saya memaksa saya dan mengatakan bahwa dia pria yang baik. Bagi saya ini sudah kelewatan. Terutama menurut cerita para penginjil yang telah hidup di sekitar Muslim yang dibenci serta tentang Islam. Mereka bahkan mengatakan hal-hal yang tidak benar agar orang-orang takut kepada Islam. Lalu mengapa saya mesti bekerjasama dengan mereka?


Sebuah Ide - “Ubah Dia Menjadi Seorang Kristen”
Lalu muncul sebuah ide, “Kita dapat mengubah pria ini menjadi seorang Kristen.” Maka kemudian saya pun menyerah dan setuju dengan pertemuan tersebut. Tentu saja sesuai rencana saya.
Bertemu Dia Dengan Membawa Kitab Injil, Salib dan Topi bertuliskan “Yesus Adalah Tuhan!”
Saya setuju untuk menemuinya hari Minggu sepulang dari gereja sehingga kami telah berdo'a dan lebih mantap dengan Tuhan bersama kami. Saya akan mengempit Injil saya, seperti biasanya. Saya akan mengenakan kalung salib besar yang berkilau serta topi yang bertuliskan “Yesus adalah Tuhan” di depannya. Saya datang bersama istri dan dua anak perempuan saya, dan kami pun telah siap untuk menemui “Muslim” ini.


Dimana Dia?
Ketika saya tiba di toko dan bertanya kepada ayah saya dimana sang “Muslim” itu berada, dia menunjuk dan berkata: “Dia ada disebelah sana.”
Saya meras bingung. Tak mungkin dia. Mustahil.

Dimana Turban & Janggutnya?
Yang saya cari adalah seseorang yang bertubuh besar dengan jubah menjuntai, dengan turban di kepalanya, dengan janggut panjang sampai ke dada, dengan alis yang menyatu di keningnya dengan pedang atau bom di balik bajunya.
Tanpa Turban – Tanpa Janggut – [Tanpa Rambut di Kepalanya!]
Pria ini tak memiliki janggut. Bahkan tak memiliki sehelai rambut pun di kepalanya. Dia sama sekali botak. Lebih dari itu, dia sangat menyenangkan dengan sambutan hangat dan jabatan tangannya. Ini tak masuk akal. Saya kira mereka itu teroris atau para pengebom. Ada apa sebenarnya dengan semua ini?


Dia Butuh Yesus
Biarlah. Saya akan mulai dengan rencana saya. Dia perlu 'penyelamatan' dalam 'Nama Yesus', dan saya beserta Tuhan akan melakukannya.
Perkenalan & Interogasi
Setelah perkenalan singkat, saya bertanya kepadanya:
"Apakah Anda percaya kepada Tuhan?"
Dia menjawab:
"Ya." - (Bagus!)

Lalu saya bertanya:
"Anda percaya dengan Adam dan Hawa?"
Dia menjawab:
"Ya."- (Sangat Bagus!)
Saya bertanya: "Bagaimana dengan Ibrahim? Apakah Anda percaya dengannya dan dengan pengorbanan anaknya untuk Tuhan?"
Dia menjawab:
"Ya."- (Bahkan lebih baik!)
Kemudian saya bertanya:
"Bagaimana dengan Musa?"
"Sepuluh perintah Tuhan?"
"Membelah Laut Merah?"

Lagi-lagi dia menjawab:
"Ya."- (Masih lebih baik!)
Kemudian:
"Bagaimana dengan nabi-nabi lainnya, Daud, Sulaiman and John Pembaptis?"

Dia menjawab:
"Ya."- (Hebat!)
Saya bertanya:
"Apakah Anda percaya dengan Injil?"

Lagi-lagi, dia menjawab:
"Ya."- (Bagus!)
Kini saatnya dengan pertanyaan besar:
"Apakah Anda percaya kepada Yesus? Bahwa dia seorang Mesiah (Kristus) Tuhan?"
Lagi-lagi dia menjawab:
"Ya."- (Fantastik!)
Baiklah – "Ternyata akan lebih mudah dibanding perkiraan sebelumnya."
Nampaknya dia sudah siap untuk dibaptis, hanya saja belum mengetahuinya.
Dan saya juga lah yang akan melakukannya.
Informasi Yang Mengejutkan – Muslim Percaya Kepada Injil?
Pada suatu hari di musim semi 1991, saya baru tahu bahwa Muslim percaya kepada Injil. Saya terkejut. Bagaimana bisa? Bukan itu saja, mereka pun mempercayai Yesus sebagai:
* Utusan sebenarnya dari Tuhan;
* Nabi Tuhan;
* Kelahiran mukjijat tanpa campur tangan manusia;
* Dia seorang Kristus atau Mesiah seperti diramalkan Injil;
* Dia kini bersama Tuhan, dan yang terpenting;
* Dia akan kembali di akhir Zaman memimpin kaum beriman melawan 'Antikristus.' [Dajjal, pen]
Setelah sekian lama “menundukkan jiwa-jiwa kepada Tuhan bagi Yesus,” merupakan prestasi besar bagi saya jika bisa menundukkan 'Muslim' ini dan 'mengubahnya' menjadi seorang Kristen.

Sambil Minum Teh – Mendiskusikan Keyakinan
Saya menanyakan apakah dia suka dengan tehnya, dia menjawab suka. Kami pun melangkah menuju toko kecil di mal untuk duduk-duduk sambil membicarakan topik favorit saya: Keyakinan Agama. Setelah berjam-jam bercakap dengannya di kedai kopi kecil itu (sayalah yang paling banyak bicara), saya menjadi tahu bahwa dia seorang yang amat baik, tenang bahkan sedikit pemalu. Dia sangat perhatian dengan apa yang saya katakan dan tak pernah memotong kata sekali pun. Saya menyukai sikap dan pikirannya dan sangat berpotensi untuk menjadi Kristen yang baik. - Apa yang akan terjadi selanjutnya masih belum saya ketahui dengan pasti.


Setuju Untuk Berbisnis
Pertama-tama, saya dan ayah setuju untuk berbisnis dengan orang ini bahkan ada ide untuk mengajaknya melakukan perjalanan bisnis bersama melintasi bagian Utara Texas. Berhari-hari kami dapat berjalan bersama sambil membicarakan beragam isu mengenai keyakinan orang yang berbeda-beda. Dan di sepanjang jalan, tentunya saya dapat memutar program-program radio favorit saya mengenai do'a dan pujian-pujian untuk berdakwah kepada orang yang perlu dikasihani ini. Kami membicarakan konsep tentang Tuhan; arti kehidupan; tujuan penciptaan; para nabi dan misi-misinya serta bagaimana Tuhan mengungkapkan kehendaknya kepada manusia. Kami juga banyak berbagi pengalaman dan ide.


Pindah Ke Rumah Kami
Pada suatu hari kami mengetahui bahwa Mohamed akan keluar dari rumah teman yang ditinggalinya dan akan tinggal di mesjid untuk beberapa lama. Saya meminta ayah agar kami boleh mengundang Mohamed ke rumah besar kami di desa dan tinggal bersama kami di sana. Lagi pula, dia dapat memberikan andil dalam pekerjaan kami juga untuk sebagian biaya bulanan rumah. Dengan begitu juga, akan lebih mudah jika kami harus bepergian ke luar bersama. Ayah saya setuju. Maka Mohamed pun pindah ke rumah kami.


Kegiatan sebagai Duta & Pengkhotbah terus berlanjut
Tentu saja saya masih memiliki waktu untuk mengunjungi rekan-rekan pengkhotbah dan penginjil di sekitar Texas. Salah satu dari mereka tinggal di Texas – perbatasan Meksiko, dan yang lainnya tinggal di dekat perbatasan Oklahoma. Salah seorang pengkhotbah menyukai salib kayu besar yang lebih besar dari sebuah mobil. Dia suka membawanya di bahunya dan menyeret ujung bawahnya di tanah, menggusur balok berbentuk salib ini di sepanjang jalan. Orang-orang akan menghentikan mobil dan mendekatinya serta menanyakan apa yang terjadi. Dia akan memberi pamplet dan buku kecil kepada mereka mengenai agama Kristen.


Sang Pendeta Terkena Serangan Jantung
Pada suatu hari, teman pengkhotbah bersalib besar itu terkena serangan jantung dan harus dirawat di Rumah Sakit Veteran untuk waktu yang cukup lama. Saya mengunjunginya beberapa kali setiap minggunya, dan saya membawa serta Mohamed dengan harapan bahwa kami dapat berbagi mengenai keyakinan dan agama. Teman saya tak begitu tertarik, dan sangat jelas bahwa dia tidak ingin tahu mengenai Islam. Kemudian suatu hari, seorang pria yang sekamar dengan teman saya ini datang dengan kursi rodanya. Saya mendekatinya dan menanyakan namanya dan darimana asalnya. Dia kata nama tak berarti apa-apa dan dia berasal dari planet Yupiter. Saya merenungkan apa yang dikatakannya, dan mulai bertanya-tanya dalam hati jika saja saya menghuni bangsal penyakit jantung atau penyakit mental.


Pria Di Kursi Roda – Membutuhkan Tuhan
Saya tahu bahwa pria ini kesepian dan tertekan dan membutuhkan seseorang dalam hidupnya. Maka, saya pun mulai berbicara kepadanya tentang Tuhan. Saya membacakan keras-keras kepadanya kitab Yunus pada Perjanjian Lama. Saya berbagi kisah Nabi Yunus yang dikirim Tuhan untuk membimbing orang-orang ke jalan benar. Nabi Yunus meninggalkan umatnya dan kabur dengan perahu meninggalkan kotanya mengarungi lautan. Badai menghantam dan perahu pun hampir terbalik. Orang-orang di perahu melempar yunus dari perahu. Seekor ikan paus muncul dan menangkap Yunus, menelannya dan membawanya ke dasar laut selama 3 hari 3 malam. Namun karena kasih Tuhan, Dia menyebabkan paus itu muncul lagi ke permukaan dan memuntahkan Yunus kembali ke rumahnya dengan selamat, kembali ke kotanya, Nineveh. Idenya adalah bahwa kita tidak pernah bisa berlari dari masalah karena kita selalu tahu apa yang telah kita kerjakan. Lebih dari itu, Tuhan juga selalu tahu apa yang kita kerjakan.


Pendeta Katolik
Setelah berbagi kisah dengan pria berkursi roda ini, dia mengangkat mukanya memandang saya dan meminta maaf. Dia meminta maaf atas sikap kasarnya. Dia telah mengalami masalah berat yang serius akhir-akhir ini. Kemudian ia ingin melakukan pengakuan dosa kepada saya. Saya katakan bahwa saya bukan pendeta Katolik, dan saya tidak menerima pengakuan dosa. Dia menjawab bahwa dia tahu itu. Malah dia mengatakan: “Saya pendeta Katolik.”
Saya terkejut. Saya telah menceramahi seorang pendeta. Bagaimana ini?


Pendeta Di Amerika Latin
Sang pendeta mulai menceritakan kisahnya sebagai seorang misionaris untuk gereja selama 12 tahun di Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Meksiko, dan bahkan di 'Dapur 'Nerakanya' New York. Jika keluar dari rumah sakit, dia ingin tinggal di suatu tempat dimana dia dapat menyembuhkan dirinya, bukannya tinggal bersama keluarga Katoliknya. Saya mengusulkan kepada ayah saya agar dia dapat tinggal bersama kami serta Mohamed. Semua keluarga menyetujuinya dan ia pun segera pindah dan tinggal bersama kami.


Para Pendeta Harus Mempelajari Islam? - YA!
Selama perjalanan menuju rumah, saya dan pendeta bercakap mengenai konsep-konsep keyakinan dalam Islam. Yang mengejutkan saya, dia menyetujuinya, bahkan mengutarakan lebih banyak mengenai hal ini. Saya terkejut ketika dia mengatakan bahwa para pendeta Katolik sebenarnya mempelajari Islam bahkan beberapa di antaranya bergelar doktor di bidang ini. Sungguh ini memberi pencerahan kepada saya. Namun masih banyak lagi yang lainnya.


Beragam Versi Injil
Setelah segala urusan selesai, kami berkumpul di meja dapur sehabis makan malam setiap malamnya mendiskusikan masalah agama. Ayah saya membawa Injil Versi King James nya, sementara saya membawa Injil Versi Standar Terevisi, istri saya memiliki versi Injil lainnya (mungkin semacam 'Berita Baru Untuk Manusia Moderen' nya Jimmy Swaggart. Sang pendeta tentunya memiliki Injil Katolik yang mengandung 7 kitab lainnya sebagai Injil Protestan. Maka kami pun lebih banyak membicarakan tentang Injil yang mana yang paling benar, dibanding upaya untuk meyakinkan Mohamed agar menjadi seorang Kristen.


Quran Hanya Memeili SATU Versi – Dalam Bahasa Arab – Dan Yang Aslinya Masih Ada Hingga Kini
Sesaat saya teringat untuk bertanya kepada Mohamed tentang Qur'an. Ada berapa versi Qur'an kah setelah 1400 tahun berlalu. Dia mengatakan bahwa hanya ada SATU Qur'an. Dan tidak pernah berubah. Dia juga mengatakan bahwa Qur'an dihafal oleh ratusan ribu orang secara keseluruhannya, dan para penghafal itu tersebar di dunia di berbagai negara. Sejak diwahyukannya, jutaan orang telah menghafalnya secara lengkap dan mengajarkannya kepada kepada orang lain yang menghafalnya juga seluruhnya, dari halaman pertama hingga halaman terakhir, huruf demi huruf tanpa kesalahan. Sekarang ini, lebih dari 9 juta Muslim telah hafal Qur'an secara keseluruhan.


Bagaimana Mungkin?
Bagi saya hal itu mustahil. Yang jelas, bahasa-bahasa asli Injil semuanya telah telah musnah berabad-abad yang lampau dan dokumen-dokumen aslinya juga mengalami hal yang sama ratusan dan ribuan tahun yang lampau. Jadi, bagaimana mungkin hal seperti ini [Qur’an, pen] bisa bertahan dengan mudah dan dihafal dari awal hingga akhir.


Sang Pendeta Pergi Ke Mesjid
Pada suatu hari, sang pendeta meminta Mohamed untuk menemaninya pergi ke masjid untuk mengetahui seperti apa keadaan di sana. Sekembalinya dari sana, mereka membicarakan pengalaman mereka dan kami tak sabar untuk bertanya bagaimana keadaan di sana dan upacara macam apa yang mereka lakukan. Menurutnya, tak melakukan apapun, hanya masuk, sembahyang dan berlalu. “Hanya begitu?” Tanya saya, “Tanpa ceramah atau nyanyian?” Benar demikian, katanya.


Sang Pendeta Masuk Islam!
Beberapa hari berlalu, dan sang pendeta Katolik meminta Mohamed agar dia bisa ikut lagi ke masjid, dan mereka pun berangkatlah. Tapi kali ini berbeda. Mereka tidak kembali untuk waktu yang sangat lama. Hari pun telah gelap dan kami menjadi khawatir jika sesuatu telah terjadi dengan mereka. Akhirnya mereka pun tiba, dan ketika tiba di pintu saya segera mengenali Mohamed. Tapi, siapa orang yang bersamanya? Seseorang dengan jubbah putih dan kopiah putih. Tunggu sebentar! Dia sang pendeta. Saya berkata kepadanya: “Pete? – Kamu menjadi muslim? Dia membenarkan bahwa dia masuk Islam pada hari itu juga. SANG PENDETA MENJADI MUSLIM!! Apa yang terjadi berikutnya? (Anda akan segera tahu).


Istri Saya Mengumumkan Keinginannya!
Saya pun naik ke lantai atas untuk merenungkan banyak hal dan mulai membicarakan semua halnya dengan istri saya. Kemudian dia berkata bahwa dia pun akan masuk Islam karena dia tahu bahwa itulah kebenaran.


Sungguh Mengejutkan!
Kini saya sungguh terkejut. Saya turun lagi ke lantai bawah, membangunkan Mohamed, mengajaknya keluar untuk berdiskusi. Kami bercakap sambil berjalan semalam penuh.


Kebenaran Telah Tiba!
Ketika waktu sholat Subuh tiba (sembahyang pagi dari orang Muslim) saya sadar bahwa kebenaran itu akhirnya telah tiba kini waktunya saya untuk mengambil keputusan. Saya pergi menuju belakang rumah ayah saya dan menemukan selembar tripleks tua terhampar di bawah atap konsol. Di sanalah saya menempelkan kepala saya ke tanah, sambil menghadap ke arah yang sama dengan umat Muslim ketika melakukan sholat lima waktu mereka.


Tunjuki Saya! Ya Tuhan! Beri Saya Petunjuk!
Dalam posisi itu, badan terentang di atas lembaran kayu-lapis dan kepala di atas tanah, saya memohon: “Ya Tuhan. Jika Engkau di sana, beri saya petunjuk, beri saya petunjuk.”


Isyarat Dari Dalam Diri
Dan untuk sesaat, saya mengangkat kepala saya dan saya melihat sesuatu. Bukan, bukan burung atau malaikat yang muncul dari langit, bukan pula music atau pun suara, bukan pula cahaya terang atau pun kilatan cahaya. Yang saya lihat adalah perubahan di dalam diri. Kini saya merasa lebih sadar dari sebelumnya, dan saya harus berhenti dari berbohong dan dari setiap perbuatan licik. Kini saatnya saya harus menjadi orang yang jujur dan tulus. Kini saya tahu apa yang harus saya lakukan.


Mencuci Bersih “Masa Lalu”
Maka, saya pun kembali ke lantai atas dan mengguyur tubuh ini dengan niat bahwa saya ‘mencuci’ bersih dosa masa lalu saya selama bertahun-tahun.  Dan saya pun kini memasuki kehidupan segar yang baru. Kehidupan yang berdasarkan kebenaran dan bukti nyata.


- Dan Menjadi Manusia Baru!
Pada sekitar pukul 11:00 pagi, saya berdiri di depan dua orang saksi. Yang satu eks-pendeta, yang dulunya bernama Bapak Peter Jacob’s, dan yang lainnya Mohamed Abel Rehman. Saya mengucapkan ‘syahadat’ saya (persaksian terbuka atas Keesaan Tuhan dan kenabian Muhammad saw).
"Saya bersaksi, tidak ada tuhan yang wajib disembah, kecuali Allah Yang Maha Kuasa, satu-satunya dan tanpa serikat, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan dan hambanya."

Selanjutnya Istri Saya
Beberapa menit kemudian giliran istri saya memberikan persaksian yang sama. Namun kini dia disaksikan 3 orang (saya sebagai yang ke tiga).


Kemudian Ayah Saya
Ayah saya lebih cenderung diam dan menunggu hingga beberapa bulan berikutnya sebelum mengucapkan syahadatnya (persaksian publik). Namun beliau akhirnya memeluk Islam dan mulai melaksanakan sholat bersama saya dan Muslim lainnya di mesjid terdekat.


Anak-anak Juga!
Anak-anak dikeluarkan dari sekolah Kristen dan dipindahkan ke sekolah-sekolah Muslim. Kini setelah sepuluh tahun, mereka menghafal banyak ayat Qur’an dan ajaran Islam.


Berikutnya Istri Ayah (Ibu Tiri)
Sebelum kematiannya, istri ayah akhirnya mengakui bahwa Yesus bukanlah anak Tuhan dan dia pastilah nabinya Tuhan, bukan Tuhan. Beliau meninggal pada usia 86, beberapa bulan setelah mengucapkan syahadat. Semoga Allah menerima pernyataan keimananNya. Amiin.


Seluruh Penghuni Rumah Adalah Mualaf – Bagaimana Selanjutnya?
Tunggu dulu dan hitung. Seluruh penghuni rumah dari beragam latar dan kelompok etnis berkumpul dalam kebenaran untuk belajar mengenal dan menyembah Pencipta dan Pemelihara Jagat Raya. Seorang pendeta Katolik, seorang duta musik dan pengkhotbah Injil, seorang pendeta dan pendiri sekolah-sekolah Kristen, dan anak-anak, bahkan seorang nenek buyut – mereka semua masuk Islam!


Kasih dan BimbinganNya
Hanya karena KasihNya kami dibimbing untuk bisa melihat kebenaran sesungguhnya dari Islam, dengan membuang sumbat di telinga kami dan hijab di mata kami, tiada lagi segel yang mengunci hati kami – Dia Yang Membimbing kami sekarang.


Kisah Yang Mengagumkan – Keluarga dan Teman-teman Masuk Islam – Karena Satu Orang
Jika saya berhenti di sini, saya yakin Anda harus mengakuinya. Ini merupakan kisah yang mengagumkan, bukan? Bagaimanapun juga, tiga pemuka agama dari golongan yang berbeda semuanya beralih ke satu keyakinan yang sungguh bersebrangan pada saat yang bersamaan, dan kemudian diikuti anggota keluarga lainnya.

Ada yang lain? – Ya! Siswa Seminari Pembaptis Membaca Qur’an – Memeluk Islam
Tidak sampai situ. Ada yang lainnya! Pada tahun yang sama, ketika saya di Grand Prairie, Texas (dekat Dallas), saya bertemu siswa seminari pembaptist dari Tennessee bernama Joe, yang juga masuk Islam setelah membaca kitab suci Al-Quran di PERGURUAN TINGGI SEMINARI PEMBAPTIS! 

Ada lagi? Ya. Pendeta Katolik Mencintai Islam – Namun Masih Membutuhkan Pekerjaannya!
Ada juga yang lainnya. Saya ingat dengan pendeta Katolik di kota tempat saya kuliah yang membicarakan banyak hal baik tentang Islam sehingga memaksa saya untuk bertanya mengapa dia tidak masuk Islam saja. Jawabnya, “Apa? Untuk kehilangan pekerjaan?” – Namanya adalah Bapak John, dan kami masih berdo’a agar Allah Membimbingnya.


Pendeta Katolik Lainnya Membaca Syahadat
Awal tahun berikutnya, saya bertemu dengan bekas pendeta Katolik yang telah menjadi misionaris selama 8 tahun di Afrika. Dia mempelajari Islam ketika di sana dan masuk Islam. Kemudian dia mengganti namanya menjadi Omar dan pindah ke Dallas, Texas.


Ada Lagi? Ya, ada! Uskup Agung Ortodoks Meninggalkan Gereja dan Masuk Islam
Dua tahun kemudian, ketika di San Antonio, Texas, saya dikenalkan ke bekas Uskup Agung Gereja Ortodoks Rusia yang mempelajari Islam dan melepaskan jabatannya untuk masuk Islam.


Anak Perempuan Pendeta Hindu (Pemimpin Agama) – Memeluk Islam – Membantu Ribuan Orang Masuk Islam
Saya bertemu dengan seorang wanita di New York yang ingin membuatkan CD kami tentang “Apa Itu Islam?” Setelah memberi restu kami beberapa tahun yang lalu, saya kemudian mengetahui bahwa dia telah membuat dan menyebarkan lebih dari 600 ribu CD itu kepada non-Muslim di Amerika. Semoga Allah membalas amalnya dan menolong upayanya, amiin.


Ratusan – Ribuan – Masih Berdatangan
Sejak saya masuk Islam dan menjadi seorang pembimbing agama di berbagai negara di dunia, saya menemui banyak lagi pemuka, guru, sarjana agama lain yang mempelajari Islam dan kemudian memeluknya. Mereka berasal dari Hindu, Yahudi, Katolik, Protestan, Saksi Yehuwa, Ortodoks Yunani dan Rusia, Kristen Koptik dari Mesir, dari gereja tak bergolongan, bahkan ilmuwan-ilmuwan yang tadinya ateis.


Mengapa? Pertanyaan bagus.
Nampaknya, alasannya selalu sama; mereka cenderung tulus dalam mencari kebenaran dan berkemauan untuk melepaskan praduga dan pandangan bias dari pikirannya, dan memohon kepada Tuhan akan BimbinganNya dalam hidupnya.


Demikianlah kisah pengantar bagaimana saya mengenal Islam dan kemudian menjadi seorang Muslim. Lebih jauh lagi bisa Anda dapatkan di Internet dengan lebih banyak gambaran.Luangkanlah waktu Anda untuk mengunjunginya dan surati saya. Mari bersatu untuk berbagi dalam kebenaran berdasarkan bukti-bukti yang membawa kita kepada pemahaman akan asal dan tujuan hidup kita di dunia ini dan di Kehidupan Kemudian.


9 Langkah Untuk Menyucikan Hati
Berikut SEMBILAN LANGKAH untuk menyucikan hati yang saya sarankan bagi para pencari kebenaran:
1.            Bersihkan – pikiran, hati & jiwa Anda – buang semua sakwa sangka dan pandangan yang bias.
2.            Bersyukur kepada Tuhan – atas apa yang Anda miliki – setiap saat di setiap harinya.
3.            Baca – terjemahan yang bagus mengenai makna kitab suci Al-Qur’an dalam bahasa yang paling mudah difahami. (http://islamtomorrow.com/downloads/)
4.            Renungkan maknanya & betapa luas pengetahuan Tuhanmu.
5.            Cari – Ampunan Dari Tuhanmu & Belajarlah untuk Memaafkan orang lain.
6.            Minta lah – dalam hatimu akan Bimbingan dari Atas sana.
7.            Buka lah – hati dan pikiranmu.
8.            Lanjutkanlah – untuk melakukannya hingga beberapa bulan, Dan lakukan lah secara teratur.
9.            Hindari – rayuan berbisa dari iblis ketika hatimu mulai terbuka untuk “kelahiran baru dari jiwamu.” 
Ingat: Bersihkan; Bersyukur; Baca; Renungkan - kemudian:
"Cari, maka anda akan menemukan. Minta lah, maka akan diberikan kepada anda. Ketuklah, maka akan dibukakan."
Kemudian: Lanjutkan & Hindari


Sisanya adalah antara Anda dan Tuhan Jagat Raya Yang Maha Kuasa. Jika Anda sungguh mencintaiNya, Dia pasti Mengetahuinya dan Dia akan memperhitungkannya dengan masing-masing kita sesuai dengan hati kita.

JAWABAN TERHADAP BEBERAPA PERTANYAAN
Seperti yang telah saya janjikan di awal tulisan, berikut ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang banyak diajukan kepada saya terkait dengan keputusan saya memilih Islam:

1. "Mengapa Anda berpaling dari rencana sempurna penyelamatan oleh Yesus Kristus dengan pengorbanannya di tiang salib untuk membebaskan dosa-dosa Anda?"

Jawab: Pertanyaan Anda menyiratkan bahwa Anda tidak memikirkan kemiripan ajaran Injil dengan ajaran Qur’an.
"ISLAM" berarti – "Berserah diri, pasrah dan patuh kepada Tuhanmu dengan tulus dan damai." Siapapun yang berupaya untuk melakukannya disebut seorang "MUSLIM." Jika seseorang mempercayai Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai Tuhan Yang Esa dan ingin mengabdikan hidupnya untuk melayaniNya dan mematuhi Perintah-perintahNya, maka dia berada di jalan yang benar dan akan “diselamatkan” karena KasihNya. Tak ada seorangpun yang dapat menanggung dosa orang lain, dan seseorang hanya dituntut atas kesalahan yang dilakukannya sendiri. Hanya Tuhan Yang Maha Kuasa lah yang berhak untuk Memaafkan ataupun Menghukum berdasar Pengadilan di Hari Keputusan.
Berdasarkan sebagian terjemahan Injil [lihat: "Bible, A Closer Look"], Yesus a.s. Tidak mengajarkan penyelamatan melalui penyembahan kepadanya. Itu adalah ajaran yang ditambahkan oleh Saul (yang kemudian menjadi Paulus). Bisa kita temukan pernyataan yang jelas bahwa penyelamatan hanya datang dengan pengakuan akan Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai Tuhan Yang Esa serta menyembahNya dengan sepenuh hati, pikiran dan kekuatan. Yesus a.s. Mengajarkan pengikutnya untuk menyembah “Tuhanku dan Tuhanmu, Penguasamu dan Penguasaku.”
Juga, berdasarkan sebagian terjemahan Injil dalam bahasa Inggris, seseorang yang terikat di salib memelas dengan kata-kata yang sangat hina , "Eli! Eli! Lama sabachthani?" (Yang diterjemahkan sebagai, "Tuhanku! Tuhanku! Mengapa Engkau meninggalkan aku?") Ucapan di tiang salib ini jelas menunjukkan bahwa dia yang disalib tidak menyukai keadaannya atau menganggapnya bahwa itu tidak adil. Karenanya, maka orang mesti menyimpulkan bahwa ini bukanlah hal yang disetujui Yesus atau diterimanya, atau yang disalib itu adalah orang lain yang menggantikannya. Bagaimanapun cara pandang Anda, orang yang di tiang salib itu jelas tidak menerimanya sebagai rencana penyelamatan.
Qur'an benar-benar sejalan dengan ajaran ini, dan umat Muslim menyembah Tuhan yang sama dengan Tuhannya Yesus a.s., Musa a.s., Ibrahim a.s.,Adam a.s. Qur'an menyatakan di banyak ayat bahwa seseorang tidak menanggung dosa orang lain, dan tak seorangpun menanggung beban orang lain Di Hari Keputusan setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Saya berdo'a semoga Allah Mengasihi dan Mengampuni semua yang beriman kepadaNya, amiin.
Saya rasa saya tidak meninggalkan ajaran Yesus Kristus a.s. Malah sebaliknya, saya merasa lebih dekat kepada Yesus a.s. Dan dibanding sebelumnya, kini saya lebih berharap lagi akan kembalinya Beliau ke Bumi. Kini saya menyembah Tuhan yang sama yang Beliau sembah, dan saya melayani Tuhan yang sama yang dilayani Yesus. Yesus berdo'a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan mengajarkan hal yang sama kepada para pengikutnya. Saya sekedar melakukan apa yang Beliau perintahkan semampu saya dan berharap bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa menerimanya.

2. "Apakah Anda merasa benar-benar “terselamatkan” dan merasa “terlahir kembali?”

Jawab: Para Pembaptis mempunyai sebuah pernyataan, “Sekali terselamatkan, akan selalu selamat.” Saya menanyakan hal itu kepada salah seorang dari mereka dan dia membenarkannya. Kemudian saya katakan kepadanya bahwa dulu saya seorang Pembaptis (di usia belasan) namun kini saya seorang Muslim. Saya pun pernah “diselamatkan” dan dibaptis pada usia 12 tahun. Saya menerima pernyataan bahwa Yesus adalah jalan, cahaya dan kebenaran, dan tak seorang pun dapat menuju Bapak kecuali melaluinya. Saya fahami kata-kata itu bahwa saya harus mengikuti Yesus dan ajaran-ajarannya. Karenanya, saya membaca Injil untuk diri saya sendiri dan tak membiarkan orang lain untuk mengatur bagaimana saya harus memahami apa yang sedang saya baca.
Injil menyatakan bahwa Yesus berdoa untuk keselamatan dirinya sendiri di taman Gethsemane dengan kalimat, “Biarlah cawan ini lalu daripadaku, tapi janganlah seperti yang kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Do’a ini diulang oleh Yesus a.s. beberapa kali dan disebutkan dalam beberapa Injil. Namun menurut catatan-catatan Biblikal, cawan itu tak berlalu darinya dan do’a-do’anya pun TIDAK MENDAPAT JAWABAN.  Islam menginformasikan bahwa do’a-do’a Yesus mendapatkan jawaban dan dia tak harus mengalami perlakuan kejam dan kematian di tiang salib, melainkan diangkat kepadaNya ketika masih hidup dan bersamaNya hingga kini dan siap turun kembali ke Bumi di Akhir Zaman untuk membawa kemenangan bagi umat yang beriman.
Selain itu, kita menemukan bahwa Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya untuk berdo’a seperti berikut, “Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya, amin Setiap Muslim yang saya temui menerima setiap kata-kata dari do’a ini tetapi dengan panggilan Allah” bukannya “Bapak.” Umat Muslim beranggapan lebih baik memanggil Tuhan Yang Maha Kuasa dengan NamaNya, yang menurut kita “Dikuduskan.”

3. "Bagaimana tanggapan keluarga Anda dengan pegantian agama Anda?"

Jawab: Selalu sukar bagi setiap keluarga untuk menyesuaikan diri, dan itu butuh waktu. Demikian pula dengan keluarga saya. Walaupun istri dan anak saya mengikuti saya masuk Islam, dan ayah saya menyatakan keislamannya sebagai cara untuk penyelamatan diri, ibu saya dan anggota keluarga lainnya tidak menyukainya. Namun pada akhirnya semuanya kembali normal dan kami tetap saling berhubungan, meskipun mereka masih sangat aktif dengan kegiatan agama Kristen.
Allah menyatakan akan menguji mereka yang mengaku beriman kepadaNya dengan beragam kesukaran, dan keluarga merupakan salah satunya yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Saya bersungguh-sungguh berdo’a kepada Allah agar mereka mendapat petunjukNya yang terbaik dalam kehidupan kini dan Masa Datang. Namun hanya Allah lah yang berhak untuk menjadikan mereka tunduk kepadaNya (Islam berarti berserah diri kepada Allah) atau tidak.

4. "Bagaimana dengan jemaat Anda? Apa kata mereka?”

Jawab: Saya tak pernah memiliki gereja sendiri. Saya adalah duta musik di Gereja Tuhan (Andersen, cabang Indiana) di Texas dan memberikan khotbah kepada para pengusaha dan dalam pertemuan-pertemuan resmi. Mereka yang benar-benar mengenal saya tidak merasa keberatan dan beberapa di antaranya malah masuk Islam. Namun ada beberapa di antaranya yang marah dan menuduh saya “Berpaling dari Yesus a.s.” Apapun yang saya katakan atau lakukan, mereka tak mau mendengarkan apalagi berkeinginan untuk mempelajari tentang Islam.

5. "Apakah banyak kesulitan untuk berganti agama?"

Jawab: Siapapun yang ingin menapaki jalan Islam di jaman sekarang, seperti halnya di masa lalu, tentu saja harus menyadari bahwa dia akan menghadapi kesukaran dan ujian. Para pengikut Yesus a.s. banyak yang ditentang dan dihukum bahkan hingga menemui kematian (baca apa kata Paulus dengan tindakannya terhadap mereka dalam Injil, Kitab Kisah Para Rosul). Para pengikut Nabi Muhammad saw mendapat siksaan dari suku-bangsanya sendiri, namun tetap teguh untuk menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa saja, tidak menyekutukan dan patuh atas segala KehendakNya.
Masalah terbesar dari para non-Muslim adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan mereka terhadap apa sebenarnya Islam itu dan bagaimana perilaku Muslim itu seharusnya. Saya mendo’akan mereka semua kepada Allah dan memohon kepadaNya untuk memaafkan para Muslim yang tidak memberikan contoh yang benar kepada dunia.

6. "Siapa yang membuat Anda berpindah agama?"

Jawab: Sebagai Muslim, kami meyakini bahwa hanya Allah yang memberi hidayah kepada manusia. Siapa yang ditunjukiNya tidak akan tersesat dan siapa yang dibiarkanNya sesat tak seorangpun yang dapat membimbingnya. Karenanya, kami tidak percaya bahwa seseorang dapat “merubah” keyakinan orang lain.
Kami pun memiliki keyakinan bahwa setiap anak terlahir suci dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yakni pada dasarnya mereka terlahir sebagai Muslim. Jika mereka meninggal, anak-anak akan langsung masuk Surga dan tidak bertanggung jawab atas apa yang mereka tidak fahami.

7. "Pernahkah terpikir untuk kembali menjadi seorang Kristen?"

Jawab: Istilah "Kristen" merujuk kepada para pengikut Kristus. Ketika Yesus a.s. kembali ke Bumi pada Akhir Zaman, semua umat Muslim wajib untuk mengikutinya. Namun kami tidak menyebut diri kami sebagai “Kristen”. Yesus sendiri tidak pernah menyebut dirinya atau para sahabatnya sebagai “Kristen.” Injil sendiri menunjukkan bahwa mereka pun tidak pernah dipanggil sebagai “Kristen” hingga Paulus menyampaikan ajarannya di Antioch.

8. "Apakah Anda merasa nyaman dengan meninggalkan cara hidup damai, adil dan cinta kasih untuk memeluk agama yang penuh kebencian, kekerasan dan tekanan terhadap kaum perempuan dan yang lainnya?"

Jawab: Semua nabi a.s. mengajak manusia untuk menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai Tuhan Yang Esa. Karenanya, mereka yang tak berkeinginan untuk berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa akan memerangi mereka dan memperlakukan mereka dengan kejam, bahkan hingga mati, seperti yang dilakukan Paulus ketika dia masih seorang Farisi. Para nabi a.s. menganjurkan para pengikutnya untuk hidup dalam damai dan berbuat adil, dan tentu saja cinta kasih merupakan bentuk emosi tertinggi yang dipunyai manusia untuk yang lainnya.
Namun  pada waktu yang bersamaan, orang yang beriman harus bisa mempertahankan dirinya, keluarganya dan agamanya, agar keimanan dapat tetap bertahan di muka bumi. Islam, seperti halnya agama Kristen mengajarkan pesan kedamaian dan toleransi – hingga ke titik tertentu. Namun jika tak dapat lagi berkompromi dan merusak jalan hidup dan sistem keyakinan, maka tidak ada cara lain kecuali berhadapan dalam perang terbuka terhadap mereka yang menyerang umat beriman.
Yesus mengajak para pengikutnya menjual pakaian untuk membeli pedang. Dia mengatakan bahwa bahwa dirinya tidak datang dengan kedamaian, namun dengan pedang. Dia dan para sahabatnya terlibat dalam pertempuran maut dengan musuh-musuhnya, para Farisi, ketika salah seorang budak pendeta dipotong telinganya dengan pedang. Yesus kemudian memerintahkan mereka untuk meletakkan pedang mereka. Ini disebutkan dalam Injil.
Kata “pedang” muncul lebih dari 200 kali dalam injil. Namun, meskipun ada lebih dari selusin kata dalam Bahasa Arab untuk kata pedang, tak ada satu pun ditemui dari kata-kata ini di dalam Al-Qur’an.Berperang diperintahkan dalam Al-Qur’an hanya pada kondisi yang sangat khusus dan kondisi terbatas dan tidak lebih dari apa yang kini kita sebut sebagai “Perang Melawan Terorisme.” Perang melawan segala tindakan agresi, tekanan, kekejaman dan terorisme yang terorganisir merupakan kewajiban bagi semua yang beriman. Namun tentu saja ada batasan. Kaum wanita, anak-anak, orang tua dan mereka yang tidak berdosa tidak boleh dibunuh atau dilukai ketika berperang. Para tahanan tidak boleh diperlakukan semena-mena ataupun disiksa. Bahkan mayat-mayat musuh harus dikubur dengan sikap hormat.

Kini, sejak penulisan kisah saya ini dan penerbitannya di internet, banyak situs web lain telah mengambil kisah ini dan telah menjadi contoh terkenal tentang bagaimana "Para Pendeta dan Pengkhotbah Berbondong-bondong Masuk Islam."

Sekali lagi, terimakasih untuk kunjungannya dan terimakasih kepada teman Kristen kami untuk e-mailnya. Jika bukan karenanya, mungkin saya tidak akan dapat menyelesaikan tugas penulisan kisah ini dan kisah bagaimana keluarga kami, teman-teman dan dan saya sendiri memeluk Islam.
Silahkan menyebarkan kisah ini kepada yang lainnya. Anda bisa mencetaknya dan memberikannya kepada orang lain. Berikan tautan kami kepada mereka, tambahkan kisah kami di situs web atau blog Anda, dan kirimkan email kepada mereka yang Anda kenal. Mungkin ada manfaatnya bagi orang lain seperti kami. In Sya Allah.

Semoga Allah membimbing Anda dalam pencarian kebenaran. Amiin. Dan semoga Allah membuka hati dan pikiran Anda kepada realitas dunia ini dan tujuan dari kehidupan ini. Amiin.
Damai untuk Anda beserta Bimbingan dari Allah, Tuhan yang Esa dan Maha Kuasa, Pencipta dan Pemelihara dari segala sesuatu.


Teman kalian,
 Yusuf Estes


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bentuk Bumi Dalam Qur'an

Bentuk Bumi Bulat (Arti Kata KAWARA dan DAHAHA) Dahulu kala, orang percaya bahwa bumi datar. Berabad-abad, manusia takut untuk bepergian terlalu jauh, jika melanggar maka akan terjatuh di pinggiran bumi. Sir Francis Drake adalah orang pertama yang membuktikan bahwa bumi bulat setelah berlayar mengitarinya di tahun 1597. Perhatikan ayat Quran tentang perubahan siang dan malam. "Tidakkah engkau melihat bahwa Allah memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang kepada malam?"[Al-Qur'an 31:29] Kata 'memasukkan' disini mengandung pengertian bahwa malam secara perlahan berubah kedalam siang, demikian pula sebaliknya.Fenomena ini hanya bisa terjadi jika bumi berbentuk bulat. Jika bumi datar, maka perubahan antara siang dan malam akan seketika, tidak perlahan-lahan.      Ayat berikut juga menyinggung bahwa bentuk bumi bulat. "Dia ciptakan langit dan bumi dengan benar. Dia menggulungkan malam pada siang, dan menggulungkan siang atas malam ."[Al-Qur'...

Siapa Pengarang Perjanjian Baru?

Kitab Perjanjian Baru Alih bahasa dari: The New Testament Oleh: Dr. Lawrence Brown, M.D. www.TrueToJesus.com Keduanya membaca Al Kitab siang dan malam, Yang kaubaca hitam sedangkan bagiku putih -          Mark Twain, Letters from Earth, Vol. II Tentu saja, sikap sentimen Blake di atas bukan sesuatu yang baru. Kitab Perjanjian Baru mengandung banyak ketidakkonsistenan yang menelurkan beragam interpretasi, keyakinan, agama yang memusingkan, yang kesemuanya dinyatakan berlandaskan Al Kitab. Dan kita pun menemukan satu pengarang yang mengusulkan hasil pengamatan yang menghibur: Anda bisa dan tidak bisa, Anda harus dan tidak harus, Anda akan dan tidak akan, Dan Anda akan dikutuk jika Anda melakukannya, Dan Anda akan dikutuk jika Anda tidak melakukannya.[1] Mengapa banyak ragam sudut-pandang? Pertama, kelompok-kelompok teologi yang berbeda berselisih pendapat mengenai kitab yang mana yang harus dimasukkan kedalam Al-...

Pertentangan Besar Ajaran Paulus dengan Ajaran Yesus

Teologi Paulus alih bahasa dari: Pauline Theology Oleh: Dr. Lawrence B. Brown, MD dari: www.TrueToJesus.com Pada pertengahan abad 19 dan 20-an, dengan kesadaran akan perbedaan-perbedaan diantara doktrin Trinitas dan keyakinan periode awal, orang mungkin terkejut jika menemukan sebuah kelompok yang mengaku para pengikut Yesus Kristus kemudian membaca ayat berikut dalam Al-Qur’an: “Wahai Ahli Kitab! Janganlah kalian melampaui batas dalam agamamu; atau mengatakan sesuatu tentang Tuhan kecuali yang benar. Al Masih Isa putra Maryam (tidak lebih) hanyalah Utusan Tuhan, dan KalimatNya, yang disampaikanNya kepada Maryam, dan Ruh dan ruh dariNya; maka berimanlah kepada Tuhan dan para UtusanNya. Dan janganlah kamu mengatakan “Tuhan itu Tiga”; berhentilah; itu lebih baik bagimu; karena Tuhan adalah Tuhan yang Esa; Maha Suci Dia; (Terlalu Agung Dia) untuk memiliki seorang anak. KepunyaanNya segala sesuatu yang di langit san di bumi. Cukuplah Tuhan sebagai pelindung” (Qur’an 4:171)...