Langsung ke konten utama
Al-Quran Mengenai Otak

Alih Bahasa: T J Sagwiangsa


Tuhan berfirman dalam Al-Quran mengenai kejahatan kaum kafir yang melarang Nabi Muhammad saw untuk bersembahyang di Ka’bah:
" Tidak!  Jika dia tak berhenti, akan kami tarik nashiyah (kepala bagian depan) nya, nashiyah yang berbohong lagi berdosa! " (Quran, Al-Alaq:15-16)
Mengapa Al-Qur’an menerangkan bahwa kepala bagian depan yang berbohong dan berdosa? Mengapa tidak dikatakan saja bahwa orang itu berbohong dan berdosa? Ada hubungan apa antara kepala bagian depan dengan kebohongan dan dosa?
Jika kita melihat isi tengkorak manusia bagian depan, akan kita temukan bagian depan dari otak besar (lihat Gambar 12). Bagaimanakah penjelasan ilmu Fisiologi tentang fungsi dari bagian ini? Sebuah buku yang berjudul Essentials of Anatomy & Physiology (Intisari Anatomi & Fisiologi) menjelaskan bagian ini dengan, “Motivasi dan pandangan ke depan untuk merencanakan dan memulai gerakan-gerakan yang terjadi di bagian depan lobus (Gbr, prefrontal area). Ini merupakan bagian korteks (lapisan luar) asosiasi …” Buku ini juga mengatakan, “Berkaitan dengan keterlibatannya dalam hal motivasi, bagian depan otak ini juga diperkirakan berfungsi sebagai pusat agresi ….”

Figure 12: Bagian-bagian fungsional dari korteks otak belahan kiri. Area depan (prefrontal area) berada di bagian depan korteks otak besar. (Essentials of Anatomy & Physiology, Seeley dkk, hal. 210.)
Jadi, bagian otak ini bertanggungjawab untuk perencanaan (pusat berpikir, membuat keputusan), motivasi, dan memulai perbuatan dosa dan bertanggungjawab untuk berkata bohong ataupun berkata benar. Oleh karena itu, tepat sekali untuk menyebutkan bahwa bagian depan kepala (nashiyah) sebagai berbohong atau berdosa ketika seorang melakukan kebohongan atau perbuatan dosa, seperti yang dikatakan Al-Qur’an, “…nashiyah (bagian depan kepala) yang berbohong lagi berdosa!”
Menurut Profesor Keith L. More, para ilmuwan baru menemukan fungsi-fungsi otak depan ini (prefrontal area) pada enam tahun silam.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bentuk Bumi Dalam Qur'an

Bentuk Bumi Bulat (Arti Kata KAWARA dan DAHAHA) Dahulu kala, orang percaya bahwa bumi datar. Berabad-abad, manusia takut untuk bepergian terlalu jauh, jika melanggar maka akan terjatuh di pinggiran bumi. Sir Francis Drake adalah orang pertama yang membuktikan bahwa bumi bulat setelah berlayar mengitarinya di tahun 1597. Perhatikan ayat Quran tentang perubahan siang dan malam. "Tidakkah engkau melihat bahwa Allah memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang kepada malam?"[Al-Qur'an 31:29] Kata 'memasukkan' disini mengandung pengertian bahwa malam secara perlahan berubah kedalam siang, demikian pula sebaliknya.Fenomena ini hanya bisa terjadi jika bumi berbentuk bulat. Jika bumi datar, maka perubahan antara siang dan malam akan seketika, tidak perlahan-lahan.      Ayat berikut juga menyinggung bahwa bentuk bumi bulat. "Dia ciptakan langit dan bumi dengan benar. Dia menggulungkan malam pada siang, dan menggulungkan siang atas malam ."[Al-Qur'...

Siapa Pengarang Perjanjian Baru?

Kitab Perjanjian Baru Alih bahasa dari: The New Testament Oleh: Dr. Lawrence Brown, M.D. www.TrueToJesus.com Keduanya membaca Al Kitab siang dan malam, Yang kaubaca hitam sedangkan bagiku putih -          Mark Twain, Letters from Earth, Vol. II Tentu saja, sikap sentimen Blake di atas bukan sesuatu yang baru. Kitab Perjanjian Baru mengandung banyak ketidakkonsistenan yang menelurkan beragam interpretasi, keyakinan, agama yang memusingkan, yang kesemuanya dinyatakan berlandaskan Al Kitab. Dan kita pun menemukan satu pengarang yang mengusulkan hasil pengamatan yang menghibur: Anda bisa dan tidak bisa, Anda harus dan tidak harus, Anda akan dan tidak akan, Dan Anda akan dikutuk jika Anda melakukannya, Dan Anda akan dikutuk jika Anda tidak melakukannya.[1] Mengapa banyak ragam sudut-pandang? Pertama, kelompok-kelompok teologi yang berbeda berselisih pendapat mengenai kitab yang mana yang harus dimasukkan kedalam Al-...

Pertentangan Besar Ajaran Paulus dengan Ajaran Yesus

Teologi Paulus alih bahasa dari: Pauline Theology Oleh: Dr. Lawrence B. Brown, MD dari: www.TrueToJesus.com Pada pertengahan abad 19 dan 20-an, dengan kesadaran akan perbedaan-perbedaan diantara doktrin Trinitas dan keyakinan periode awal, orang mungkin terkejut jika menemukan sebuah kelompok yang mengaku para pengikut Yesus Kristus kemudian membaca ayat berikut dalam Al-Qur’an: “Wahai Ahli Kitab! Janganlah kalian melampaui batas dalam agamamu; atau mengatakan sesuatu tentang Tuhan kecuali yang benar. Al Masih Isa putra Maryam (tidak lebih) hanyalah Utusan Tuhan, dan KalimatNya, yang disampaikanNya kepada Maryam, dan Ruh dan ruh dariNya; maka berimanlah kepada Tuhan dan para UtusanNya. Dan janganlah kamu mengatakan “Tuhan itu Tiga”; berhentilah; itu lebih baik bagimu; karena Tuhan adalah Tuhan yang Esa; Maha Suci Dia; (Terlalu Agung Dia) untuk memiliki seorang anak. KepunyaanNya segala sesuatu yang di langit san di bumi. Cukuplah Tuhan sebagai pelindung” (Qur’an 4:171)...